Purworejo – Pemerintah Kabupaten Purworejo meluncurkan program inovatif bertajuk Kawal Pemda (Kajian dan Wawasan Literasi untuk Pencegahan Radikalisme melalui Kebijakan Pemda) pada Rabu (9/7/2025), di Rumah Makan ABK Purworejo. Peluncuran ini diresmikan langsung oleh Bupati Purworejo, Hj. Yuli Hastuti, S.H., dan disusul dengan dialog kerukunan umat beragama dan penghayat kepercayaan yang difasilitasi oleh Badan Kesbangpol Purworejo.
Program Kawal Pemda hadir sebagai langkah konkret untuk menangkal radikalisme melalui pendekatan kebijakan publik yang terintegrasi dengan penguatan literasi kebangsaan.
Triwahyuni Wulansari, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik sekaligus inisiator program ini, menjelaskan bahwa program tersebut menghasilkan produk utama berupa modul literasi kebangsaan terpadu. Modul ini dirancang sebagai acuan bagi dinas-dinas teknis, seperti Dinas Pendidikan dan Kesbangpol, dalam upaya pencegahan paham radikal di Purworejo.
“Modul ini kami susun untuk pelajar dan masyarakat umum. Selain itu, kami juga membuat komik edukatif untuk anak-anak yang mengajarkan cinta tanah air, lambang negara, dan nilai-nilai kebangsaan dalam bentuk yang menarik dan mudah dipahami,” jelas Triwahyuni.
Ia menambahkan, pentingnya pencegahan sejak dini tidak bisa diabaikan, mengingat generasi muda merupakan sasaran utama penyebaran paham radikal, terutama melalui media sosial.
“Jangan sampai anak-anak kita menjadi korban ideologi menyimpang. Literasi ideologis sejak dini sangat penting agar mereka mampu memilah dan menyaring konten digital yang mereka konsumsi,” tegasnya.
Dalam sambutannya, Bupati Yuli Hastuti menekankan bahwa peluncuran Kawal Pemda merupakan bagian strategis dari upaya memperkuat ketahanan sosial dan ideologi Pancasila di tingkat lokal. Menurutnya, pendekatan literasi kebangsaan yang kuat akan membentuk kesadaran kolektif dan memperkuat jati diri bangsa di tengah tantangan zaman.
“Literasi yang baik akan menciptakan masyarakat yang tangguh, toleran, dan punya identitas kebangsaan yang kokoh. Kita semua—pemerintah, tokoh agama, penghayat kepercayaan, akademisi, dan masyarakat sipil—punya tanggung jawab untuk menjaga keberagaman dan mengawal nilai-nilai Pancasila,” ujar Bupati.
Ia juga mengaitkan peluncuran program ini dengan visi pembangunan daerah 2025–2029, yakni Purworejo Berseri — Berdaya Saing, Sejahtera, Religius, dan Inovatif. Nilai toleransi, keberagaman, dan kebangsaan disebut sebagai fondasi penting dalam membangun masyarakat yang inklusif dan berdaya tahan terhadap paham menyimpang.
Damailah Indonesiaku Bersama Cegah Terorisme!