Kupang – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Kupang membekali para
santri Pondok Pesantren Tarbiyatul Muallafin Hidayatullah di Desa
Tesbatan, Kecamatan Amarasi, dengan penyuluhan wawasan kebangsaan,
Minggu (18/5/2025). Kegiatan ini bertujuan menangkal paham
radikalisme, intoleransi, dan terorisme di kalangan generasi muda.
Penyuluhan yang berlangsung sejak pukul 10.30 hingga 12.00 WITA itu
dipandu langsung oleh Sekretaris MUI Kabupaten Kupang, Abdul Rahim
Mampa, S.Ag., dengan mengusung tema: “Kita Sebagai Penerus Bangsa,
Mari Lawan Intoleransi, Radikalisme, dan Terorisme serta Menjaga
Keutuhan NKRI.”
Abdul Rahim menekankan pentingnya keimanan dan ketakwaan sebagai
fondasi moral dalam menghadapi penyebaran paham menyimpang. Ia
mengingatkan bahwa radikalisme kini menyebar dengan sangat cepat
melalui media sosial, dan menyasar generasi muda yang aktif
menggunakan gawai.
“Para pelaku radikal menggunakan dunia digital untuk menyebarkan
ideologi kekerasan yang bertentangan dengan ajaran agama dan
nilai-nilai kebangsaan,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa radikalisme bukan hanya ancaman ideologis,
tetapi juga merusak kerukunan dan persatuan bangsa. Karena itu,
menurutnya, pemahaman terhadap nilai-nilai Pancasila dan ajaran Islam
yang moderat harus terus diperkuat, khususnya di lingkungan pendidikan
seperti pesantren.
“Pendidikan moral, kebangsaan, dan agama harus diperkuat. Guru dan
ustaz memiliki tanggung jawab besar dalam menanamkan cinta tanah air
kepada para murid,” tegasnya.
Abdul Rahim juga mengutip sabda Nabi Muhammad SAW, “Sebaik-baik
manusia adalah yang paling banyak memberi manfaat bagi orang lain,”
sebagai dasar penting untuk menumbuhkan sikap toleransi dan empati
dalam kehidupan sosial.
Ia mendorong para santri untuk senantiasa menjaga ibadah, meneladani
sunah Rasul, dan menjalin silaturahmi tanpa memandang perbedaan suku,
ras, dan budaya.
“Silaturahmi dan komunikasi yang baik harus terus dibangun demi
menciptakan harmoni dalam masyarakat,” tambahnya.
Abdul Rahim berharap, penguatan wawasan kebangsaan sejak dini di
lingkungan pesantren mampu melahirkan generasi muda yang cinta tanah
air, berjiwa toleran, dan siap menjaga keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI).
Damailah Indonesiaku Bersama Cegah Terorisme!