Sorong – Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Papua Barat Daya
telah menyiapkan program-program pencegahan radikalisme dan terorisme
setelah resmi dilantik berdasarkan Keputusan Kepala Badan Nasional
Penanggulangan Terorisme (BNPT) Nomor KEP-02/K.BNPT/1/2012 akhir bulan
April 2025. Kehadiran organisasi ini di Papua Barat Daya melengkapi
daerah lainnya yang sudah lebih dahulu terbentuk sehingga totalnya
menjadi 36 dari 38 provinsi se-Indonesia.
Ketua FKPT Papua Barat Daya Sellvyana Sangkek dikutip dari
TribunSorong.com, Senin (4/5/2025), menjelaskan, pihaknya siap
menjalankan program-program sebagai perpanjangan tangan dari BNPT di
daerah.
Selama periode kepengurusan 2025-2027, FKPT menyiapkan sejumlah
program, di antaranya sosialisasi kepada masyarakat agar tidak
terpapar paham radikalisme, khususnya kelompok rentan seperti
perempuan, anak, dan remaja.
“Kami akan mulai seperti dialog lintas agama dan adat, serta kampanye
damai di kalangan pemuda dan kampus,” kata Sellvy.
Perempuan yang juga menjabat Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik
(Kesbangpol) Papua Barat Daya ini menjelaskan program lainnya yang
sudah disusun. Antara lain Duta Damai Papua, melibatkan pemuda dalam
menyebarkan pesan toleransi dan perdamaian di dunia maya dan nyata.
Berikutnya Festival Budaya Nusantara Papua Tanah Damai sebagai upaya
menguatkan identitas kebangsaan melalui budaya.
“Inisiatif-inisiatif tersebut akan kami laporkan terlebih dahulu
kepada pak gubernur, apakah akan dilaksanakan pada 2025 ini atau tahun
depan,” ujar Sellvy.
Ia menegaskan, tugas FKPT adalah membangun kesadaran masyarakat
terhadap paham atau ideologi radikal yang menyusup melalui berbagai
cara.
“FKPT Papua Barat Daya membuka diri bekerja sama dengan berbagai
pihak, termasuk media dan organisasi masyarakat sipil, guna memperkuat
ketahanan masyarakat dari ancaman radikalisme dan terorisme,” pungkas
Sellvy.
Damailah Indonesiaku Bersama Cegah Terorisme!