Paskah di Bulan Syawal Momen Pererat Toleransi dan Kerukunan Umat Beragama

Manokwari – Hari Raya Paskah 2025 yang bertepatan di bulan Syawal 1446
hijriah menjadi momen yang tepat untuk mempererat toleransi dan
kerukunan umat beragama.

“Perayaan Paskah bagi umat Nasrani yang bertepatan di bulan Syawal,
saat umat Islam saling bermaaf-maafan dengan mengadakan Halal Bi Halal
menjadi momen yang indah untuk saling memupuk toleransi di Kabupaten
Manokwari,” kata Wakil Bupati Manokwari, Papua Barat, H. Mugiyono
mengatakan  di Manokwari, dikutip, Selasa (22/4/2025).

Melalui momen Paskah 2025 yang didahului dengan Jumat Agung ia
mengimbau kepada seluruh umat beragama di Kabupaten Manokwari untuk
saling menghargai dan menunjukkan rasa toleransi.

Kaum Muslimin yang akan menyelenggarakan kegiatan Halal Bi Halal wajib
mendahulukan ibadah Paskah yang dilakukan umat Kristiani.

Dengan adanya rasa saling menghargai, saling mentolerir antar umat
beragama dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dan menciptakan ketertiban
masyarakat.

Sebagai daerah yang heterogen, kerukunan umat beragama menjadi hal
yang penting dan vital bagi jalannya roda pembangunan tidak hanya bagi
Kabupaten Manokwari tapi juga bagi Pemprov Papua Barat.

Selain Manokwari sebagai ibukota Provinsi Papua Barat, secara
historis, Manokwari juga merupakan tempat pertama kalinya agama
Kristen disebarkan di Tanah Papua.

Para penginjil yang datang di Manokwari tepatnya di Pulau Mansinam
pada 1855 juga dibawa oleh orang Islam dari Kesultanan Tidore. Sejarah
telah menunjukkan Manokwari merupakan pusat peradaban di Tanah Papua
yang berlandaskan toleransi beragama.

“Selain itu jika tidak ada keharmonisan, tidak ada toleransi, di
Manokwari pasti akan mengganggu roda pemerintahan untuk melayani
masyarakat,” ujarnya.

Ia mengatakan, jika rasa kebersamaan antar warga terus dipupuk maka
kondisi daerah menjadi tentram, damai, dan aman.

“Dengan begitu pemerintahan dapat berjalan lebih laju, cepat dan
menciptakan kesejahteraan seluruh warga Manokwari,” ujarnya.