Indonesia dan Inggris Perkuat Kerja Sama Penanganan Anak Terasosiasi Terorisme

Jakarta – Indonesia melalui Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
(BNPT) memperkuat kerja sama penanggulangan terorisme, khususnya
penanganan anak terasosiasi dengan teroirsme, dengan Pemerintah
Inggris.

Hal itu dilakukan pertemuan ke-3 Joint Working Group on Counter
Terrorism (JWG on CT) dengan Inggris di Kantor BNPT Jakarta, Senin
(20/1/2025).

Kepala BNPT, Komjen. Pol. Eddy Hartono, S.I.K., M.H., mengatakan
pentingnya mendorong dan membangun inisiasi di lingkup regional dan
multilateral untuk memperkuat kerja sama dalam upaya penanggulangan
terorisme. Upaya Indonesia sendiri dalam lingkup regional dan
multilateral adalah penanganan anak yang terasosiasi dengan terorisme.

“Pentingnya mendorong dan membangun inisiasi di lingkup regional dan
multilateral untuk memperkuat kerja sama antara negara. Untuk
Indonesia , upaya kita adalah penanganan anak yang terasosiasi dengan
terorisme,” ujar Kepala BNPT.

Eddy menekankan pentingnya peran semua negara dalam upaya
penanggulangan terorisme demi terjaganya keamanan global.

“Penanggulangan terorisme menjadi tanggung jawab bersama negara-negara
dalam menjaga keamanan global,” katanya saat memberikan sambutan.

Sementara itu, Parliamentary Under-Secretary of State (Indo Pacific)
Inggris Chaterine West menjelaskan kesamaan strategi melawan terorisme
antara Indonesia dan Inggris serta penekanan pada aspek pencegahan
menjadi salah satu faktor kesuksesan kerja sama yang telah dimulai
sejak tahun 2021 ini.

“Kita punya banyak kesamaan dalam pendekatan melawan terorisme seperti
bagaimana mencegah atau menghambat aksi teroris, hukuman terhadap para
pelaku, bagaimana mencegah individu yang berisiko terpapar, bagaimana
kita merehabilitasi mereka serta bagaimana mendukung para korban.
Keberhasilan kerja sama kita terletak pada pendekatan menyeluruh
terhadap semua aspek kontra-terorisme dan tentu saja pencegahan selalu
lebih baik daripada mengobati,” ujarnya.

Dirinya juga mengapresiasi pencapaian Zero Terrorist Attack selama 2
tahun, menurutnya pencapaian ini diraih karena dedikasi yang diberikan
BNPT beserta seluruh stakeholders.

“Saya sangat senang mengetahui kisah sukses BNPT dalam memastikan nol
serangan sejak 2023. Ini bukti keharmonisan dan dedikasi BNPT,”
katanya.

Sebagai informasi, inisiasi penanganan anak yang terasosiasi dengan
terorisme pertama kali disampaikan pada sidang Commission on Crime
Prevention and Criminal Justice (CCPCJ) di Wina tahun 2024 lalu.

Sebelumnya, pada JWG ke-2 di London tahun 2023 disepakati beberapa
program penanggulangan terorisme, mulai dari Proyek Rumah Singgah
(Halfway House) bagi mantan narapidana teroris (napiter), kerja sama
peningkatan kapasitas, tindak lanjut Resolusi Children Associated with
Terrorism hingga dukungan Inggris terhadap I-Khub BNPT. Penguatan
kerja sama ini diharapkan dapat mendorong keberlanjutan dan
terimplementasinya program – program ini secara efektif.