Poso – Satuan Tugas (Satgas) Operasi Madago Raya Kepolisian Daerah
(Polda) Sulawesi Tengah (Sulteng) mengajak eks narapidana terorisme
(napiter) untuk berperan aktif dalam upaya program deradikalisasi dan
pencegahan penyebaran paham radikal di Kabupaten Poso.
“Dalam rangka meningkatkan pemulihan keamanan dan menciptakan situasi
kamtibmas yang kondusif, Satgas II Preemtif Operasi Madago Raya
menggencarkan kegiatan sambang silaturahim kepada eks napiter di
daerah ini,” kata Kapolsek Poso Pesisir AKP Risdiyanto di Poso,
Sulawesi Tengah, Sabtu (11/1).
Ia mengemukakan kegiatan ini menjadi langkah penting dalam menjaga
stabilitas keamanan di Kabupaten Poso, terutama Kecamatan Poso
Pesisir, yang memiliki sejarah panjang terkait kelompok-kelompok
radikal.
Operasi Madago Raya merupakan operasi kewilayahan yang bertujuan
memelihara keamanan melalui kegiatan deradikalisasi dan kontra
radikalisasi.
Untuk itu, melalui kegiatan sambang tersebut, ia mengajak para eks
napiter untuk berperan aktif dalam upaya deradikalisasi dan
pemberantasan paham radikal yang di wilayah operasi.
“Kami tidak bisa bekerja sendiri dalam memerangi radikalisme. Dukungan
dari eks napiter dan masyarakat sangat dibutuhkan,” katanya.
Ia mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menjaga kedamaian dan
stabilitas di Kabupaten Poso, serta menangkal segala bentuk ideologi
yang dapat merusak kesatuan bangsa.
Ia mengharapkan dengan dukungan penuh masyarakat dan eks napiter,
proses pemulihan keamanan dan penanggulangan radikalisme di Provinsi
Sulawesi Tengah dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan.
Operasi Madago Raya melibatkan personel gabungan TNI-Polri dengan
sasaran utama meliputi individu seperti mantan narapidana terorisme,
simpatisan, serta masyarakat yang rentan terpapar paham radikal,
termasuk remaja, anak-anak, perempuan, dan para tokoh.
Kemudian barang-barang seperti senjata api, bahan peledak, atribut,
dan dokumen yang berpotensi membahayakan keamanan juga menjadi fokus
operasi.