Dihancurkan ISIS, Situs Mesopotamia Kuno di Irak Kini Disusun Lagi

Jakarta – Sekitar tiga milienium lalu, pernah berdiri kerajaan Asiria di wilayah Irak dan sekitarnya. Namun artefak peninggalan salah satu peradaban Mesopotamia kuno ini sempat dihancurkan oleh ISIS sekitar satu dekade lalu. Kini peninggalan kuno itu mulai disusun kembali, serpih demi serpih.

Lokasi peninggalan arkeologis peradaban Asiria ada di Nimrud, sekitar 30 km dari Mosul, Irak. Peninggalan peradaban kuno di sini dihancurkan ISIS pada 2014 silam.

Dilansir AFP, Jumat (10/1/2025), video propaganda yang dirilis oleh ISIS pada tahun 2015 menunjukkan para jihadis menghancurkan monumen-monumen dengan buldoser, menghancurkannya dengan kapak, atau meledakkannya. Salah satu monumen tersebut adalah kuil Nabu yang berusia 2.800 tahun, dewa kebijaksanaan dan dewa tulisan Mesopotamia. Untungnya, ISIS bisa dikalahkan di Irak tahun 2017.

Kini, patung-patung dan relief di sini sudah banyak yang hancur menjadi ribuan pecahan kecil-kecil. Menteri Kebudayaan Irak, Ahmed Fakak Al Badrani mengatakan ini adalah pekerjaan yang sulit untuk menyatukan pecahan-pecahan arkeologis. Paling tidak, butuh 10 tahun untuk melihat hasilnya.

“Setiap kali kami menemukan sebuah potongan dan membawanya ke tempat asalnya, itu seperti penemuan baru,” kata Abdel Ghani Ghadi, seorang ahli berusia 47 tahun yang bekerja di situs tersebut, kepada AFP.

Mohamed Kassim dari Institut Riset Akademik Irak menjelaskan bahwa tahap yang mereka jalankan saat ini adalah proses pengumpulan, klasifikasi, dan identifikasi artefak. Bahan-bahan sudah terkumpul 70%.

Lebih dari 500 artefak telah hancur berkeping-keping di sini. Ekskavasi oleh arkeolog Irak telah mendapati lebih dari 35 ribu pecahan artefak. Relief-relief, patung-patung, dan lempengan disusun kembali dengan sangat hati-hati.

Nimrud adalah daerah tempat Raja Asiria yakni Ashurnasirpal II bertahta pada 3.000 tahun lalu.

Nampak gambaran sosok dengan rambut keriting dan bunga di pergelangan tangannya, karena restorasi tersebut menghidupkan kembali detail-detail kaya yang diukir di batu ribuan tahun lalu. Artefak lain menunjukkan tahanan yang diborgol dari wilayah yang memberontak terhadap pasukan Asyur yang perkasa.

Lamassus yang direkonstruksi sebagian – penggambaran dewa Asyur dengan kepala manusia, tubuh banteng atau singa, dan sayap burung – tergeletak miring, tidak jauh dari lempengan tablet yang memuat teks paku kuno. (