Toleransi yang Indah, Puluhan Pemuda Lintas Agama Hadir Ikut Rayakan Natal Bersama di Semarang

Toleransi yang Indah, Puluhan Pemuda Lintas Agama Hadir Ikut RayakanNatal Bersama di Semarang

Semarang – Toleransi yang indah tergambar pada perayaan Hari Natal di
Gereja Isa Almasih di Semarang, Jawa Tengah. Acara yang penuh suka
cita itu tidak hanya diikuti umat Kristiani, tetapi juga puluhan
pemuda lintas agama dari berbagai organisasi antara lain Persaudaraan
Lintas Agama (Pelita) Semarang, Gusdurian UIN Walisongo Semarang,
Himpunan Mahasiswa Kepercayaan Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG),
Duta Damai Jawa Tengah, Global Peace Young Indonesia (GPYI) Semarang,
dan banyak lagi.

“Kami senang, kami menyambut dengan gembira ini adalah tanda kerukunan
dan persaudaraan. Sebagai teman sebangsa, kami sangat berterima kasih
atas kunjungan dari teman-teman lintas agama,” kata Pendeta Gereja Isa
Almasih, Goenawan Susanto Hadianto yang menyambut gembira kehadiran
para pemuda tersebut dikutip dari kompas.com.

Goenawan menyebutkan, adanya Safari Natal ini menunjukkan betapa
indahnya toleransi di Kota Semarang. Baca juga: Kunjungi Katedral
Jakarta, Menag Nasaruddin: Semoga Natal Membawa Kedamaian untuk
Indonesia “Ini adalah tanda kerukunan dan persaudaraan. Semoga
kegiatan seperti ini terus diselenggarakan untuk menciptakan suasana
yang lebih damai dan sejuk di tengah Kota Semarang,” ujar Goenawan.

Selain itu, Goenawan berharap perayaan Natal tahun ini dapat
memberikan semangat bagi jemaat untuk menyambut tahun baru 2025 dengan
penuh harapan. “Melalui Natal ini, kami berharap dapat membangkitkan
semangat dan pengharapan baru untuk menjalani tahun 2025,” tambahnya.

Koordinator Pelita Semarang, Setyawan Budi, menjelaskan bahwa kegiatan
Safari Natal ini merupakan acara rutin yang dilakukan oleh pemuda
lintas agama.

“Ini adalah kegiatan tahunan yang kami selenggarakan setiap malam
Natal dan pada hari H saat Natal,” kata Setyawan.

Menurut Setyawan, tujuan dari Safari Natal ini adalah untuk
menunjukkan betapa indahnya toleransi beragama di Semarang.

“Anak-anak muda di sini menunjukkan langkah mereka untuk membangun
toleransi. Kami ingin membangun jembatan melalui dialog dan perjumpaan
langsung, khususnya di momen Natal ini,” ucap Setyawan.

Setyawan berharap praktik toleransi di Semarang ini dapat terus
berlanjut dan memberikan contoh baik bagi umat beragama di Indonesia.
“Harapan kami, umat beragama bisa merayakan hari raya ibadahnya dengan
damai, aman, dan tanpa ketakutan,” pungkasnya.