Solo – Ribuan mantan anggota Jemaah Islamiyah dari Solo Raya, Kedu
Raya dan Semarang mendeklarasikan pembubaran Jamaah Islamiyah serta
kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sebanyak 1.400
eks anggota JI itu berkumpul di convention hall Terminal Tirtonadi,
Solo.
Dalam deklarasi ini juga dihadiri oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit
Prabowo, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, Menteri Hukum Supratman Andi
Agtas, Plt Deputi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi
Beragama Kemenko PMK, Warsito, Kepala Densus 88 Irjen. Pol. Sentot
Prasetyo, Kepala BNPT, Irjen Pol Eddy Hartono, Pj Gubernur Jawa
Tengah, Nana Sudjana.
Kadensus 88 Irjen Sentot Prasetyo mengatakan deklarasi juga diikuti
bersama 7.000 peserta dari 34 daerah lainnya.
“Dengan penuh ketulusan mereka kini menyadari bahwa perjuangan yang
sebenarnya bukanlah untuk melawan negara, tetapi justru untuk
bersama-sama membangun bangsa dan negara,” katanya di Convention Hall
Terminal Tirtonadi, Sabtu (21/12/2024).
“Hari ini telah hadir lebih kurang 1.400 perwakilan saudara kita dari
mantan anggota Jamaah Islamiyah. Ada juga yang hadir secara daring
dengan peserta kurang lebih 7000 peserta dari34daerah,” tambah Sentot.
Dirinya menegaskan bahwa Jamaah Islamiyah tidak dibubarkan oleh
pemerintah. Melainkan, pembubaran organisasi yang terlarang itu karena
kemauan sendiri.
“Jamaah Islamiyah tidak dibubarkan oleh pemerintah atau pihak
kepolisian, melainkan membubarkan diri atas keputusan internal mereka
sendiri. Keputusan ini (pembubaran) bukan hasil tekanan atau paksaan,
melainkan berdasarkan kajian mendalam serta refleksi panjang, yang
dilakukan tokohnya,” jelasnya.
Dirinya mengatakan, proses kembalinya JI ini dimulai sejak tahun 2019
dengan menjalin dengan para Amir atau pimpinan tertinggi JI yakni
dengan Para Wijayanto alias Abang.
“Proses ini diawali pada tahun 2019 melalui komunikasi dengan para
amir Jamaah Islamiyah saat itu yaitu ustaz Para Wijayanto diskusi ini
dilakukan dengan tulus penuh kehangatan saling keterbukaan, saling
tukar pikiran, dengan menggunakan berbagai macam literasi,” bebernya.
“Tetapi tetap dengan tujuan untuk mengubah cara pandang ideologis
mereka secara bertahap dan alhamdulillah kita pun berhasil Ini baru
pertama kali di dunia organisasi teror sebesar jamaah islamiyah
membubarkan diri atas kemauannya sendiri,” pungkasnya.