Jakarta – Densus 88 Antiteror Polri kembali menunjukkan penangkapan
terhadap sel-set teroris yang masih berada di masyarakat. Kali ini,
Densus 88 menangkap tiga orang terduga teroris di Sulawesi Tengah dan
Nusa Tenggara Barat (NTB). Ketiganya diketahui merupakan bagian dari
jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) dan Jamaah Ansharut Daulah
(JAD).
Juru Bicara Densus 88, Kombes Aswin Siregar, menyampaikan bahwa dua
terduga teroris berinisial RR dan AS ditangkap di Kabupaten Tojo
Una-Una, Sulawesi Tengah, sedangkan MW diamankan di Penaraga, Nusa
Tenggara Barat.
“Pada 19 Desember 2024, Densus 88 berhasil menangkap tiga tersangka
teroris yang tergabung dalam jaringan Mujahidin Indonesia Timur,” ujar
Kombes Aswin di Jakarta, Sabtu (21/12/2024).
Menurut Aswin, RR memiliki peran strategis dalam jaringan tersebut,
yaitu sebagai fasilitator yang membantu individu-individu bergabung
dengan kelompok MIT untuk mengikuti pelatihan militer atau tadrib
asykari. Pelatihan ini mencakup materi seperti bongkar pasang senjata,
teknik menembak, taktik tempur, dan pembuatan bahan peledak.
“RR merupakan anggota kelompok MIT yang dipimpin oleh Sabar Daeng Koro
dan Santoso. Dia terlibat dalam memfasilitasi pelatihan militer dan
distribusi logistik untuk keperluan kelompok,” jelasnya.
Sementara itu, MW yang juga terhubung dengan MIT terlibat dalam aksi
penembakan di Desa Sepe, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, yang
menewaskan seorang warga. Selain itu, MW aktif mengantar logistik dan
bahan peledak ke kamp pelatihan kelompok Daeng Koro di pegunungan
Poso.
Terduga lainnya, AS, diketahui menjalani pelatihan militer di Baras,
Kabupaten Mamuju Utara, Sulawesi Barat. Dalam pelatihan tersebut, AS
mempelajari penguatan fisik, pembuatan bom, hingga taktik perang. Ia
juga terlibat dalam perencanaan aksi penyerangan terhadap sejumlah
bank di wilayah Poso dan Parigi pada akhir 2013.
“AS juga tergabung dalam grup media sosial yang digunakan oleh
kelompok radikal untuk menyebarkan doktrin dan koordinasi aksi,”
tambah Aswin.
Selain penangkapan jaringan MIT, Densus 88 juga berhasil meringkus dua
anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Bima, Nusa Tenggara Barat
(NTB). Dua terduga teroris ini, berinisial LHM dan DW, ditangkap di
lokasi berbeda. DW ditangkap di Jalan Gajah Mada, Penarega, sementara
LHM dibekuk di Kecamatan Mpunda.
Kabag Penum Divisi Humas Polri, Kombes Erdi Adrimulan Chaniago,
menyebutkan bahwa LHM merupakan pemimpin cabang JAD di wilayah
tersebut.
“LHM adalah amir atau pemimpin kelompok JAD di Bima, sementara DW
berperan sebagai anggota operasional,” ujar Kombes Erdi.