Surabaya – Anggota Komisi X DPR RI dari Fraksi Gerinda Ahmad Dhani
menegaskan pentingnya penguatan pendidikan sejarah dan Pendidikan
Moral Pancasila (PMP) dalam sistem pendidikan Indonesia.
Hal itu disampaikan Dhani saat kunjungan kerja reses dan serap
aspirasi di SMA Trimurti dan SMA Ta’miriyah Surabaya, Senin
(16/12/2024).
Reses itu dihadiri dewan guru, perwakilan yayasan, komite sekolah,
wali murid, dan ratusan siswa ini, menjadi forum bagi Dhani untuk
menyerap aspirasi terkait perbaikan sistem pendidikan. Ia menganggap
pelajaran sejarah dan PMP sebagai fondasi karakter kebangsaan yang
kuat dan berbudaya.
“Pendidikan sejarah dan nilai-nilai moral Pancasila harus menjadi
prioritas untuk membentuk karakter kebangsaan yang kokoh dan
berbudaya,” tegas Dhani.
Selain itu, Dhani juga menerima berbagai aspirasi, termasuk evaluasi
Kurikulum Merdeka yang dinilai perlu ditinjau ulang agar relevan
dengan kebutuhan pendidikan saat ini. Sistem zonasi juga menjadi
sorotan, dengan usulan agar sistem tersebut dievaluasi untuk
pemerataan akses pendidikan yang lebih adil dan merata.
Aspirasi lain yang disampaikan berkaitan dengan peningkatan peran guru
dalam membentuk karakter siswa. Para guru berharap adanya dukungan
kebijakan yang memperkuat peran mereka tanpa hambatan.
Dhani, yang juga pendiri band Dewa 19, menyatakan seluruh aspirasi
tersebut akan menjadi masukan berharga dalam upaya menyusun strategi
perbaikan sistem pendidikan Indonesia.
Ia menekankan pentingnya pendidikan yang tidak hanya berfokus pada
transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga pembentukan moral, etika, dan
pemahaman sejarah.
“Pendidikan harus kembali pada nilai-nilai dasar yang membentuk
karakter bangsa. Kita tidak boleh mengabaikan sejarah dan moral
Pancasila karena itu adalah jati diri kita,” tandasnya.
Dhani berkomitmen untuk terus memperjuangkan aspirasi para pendidik,
siswa, dan orang tua demi mewujudkan pendidikan Indonesia yang lebih
baik.