Garut – Sebanyak 120 peserta dari berbagai kampus dan sekolah di
Kabupaten Garut mengikuti kegiatan bertajuk “Jurnalisme tanpa
Radikalisme”, sebuah program yang diinisiasi oleh jurnalis Garut
bekerja sama dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol)
Kabupaten Garut.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya praktik
jurnalisme yang bebas dari pengaruh radikalisme sekaligus mendorong
peran media sebagai agen perdamaian.
Acara ini menghadirkan narasumber dari berbagai latar belakang,
termasuk seorang mantan narapidana kasus terorisme yang kini telah
kembali setia kepada NKRI. Narasumber tersebut berbagi kisah
perjalanannya dalam meninggalkan paham radikal dan memberikan wawasan
tentang ancaman ideologi ekstremisme.
Selain itu, turut hadir praktisi dan akademisi jurnalistik yang
memberikan pandangan profesional mengenai peran jurnalisme dalam
membendung narasi radikalisme di masyarakat.
Dalam sambutannya, Iqbal Gojali, perwakilan jurnalis Garut, menyatakan
bahwa kegiatan ini adalah upaya untuk memperkuat kesadaran jurnalis
muda dan pelajar tentang bahaya radikalisme yang dapat merasuki media.
“Jurnalisme memiliki tanggung jawab moral untuk menyampaikan informasi
yang benar, adil, dan membangun. Program ini diharapkan mampu
membentuk generasi muda yang kritis tetapi tetap berpegang pada
nilai-nilai kebangsaan,” ujar Iqbal, Sabtu (7/12/2024).
Sementara itu, Febi Pebrianto, Kepala Bidang Kewaspadaan Dini
Kesbangpol Garut, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam
pencegahan radikalisme.
“Radikalisme tidak hanya ancaman bagi keamanan nasional, tetapi juga
bagi integritas masyarakat. Peran jurnalisme sangat vital dalam
membangun narasi yang sehat dan memerangi propaganda radikal,”
katanya.
Kegiatan ini juga membuka ruang diskusi interaktif, di mana peserta
aktif bertanya dan berdialog dengan para narasumber. Antusiasme
terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan, terutama terkait
cara mengidentifikasi konten media yang mengandung muatan radikal dan
langkah-langkah untuk melawannya melalui jurnalisme positif.
Dengan dukungan penuh dari Kesbangpol dan komunitas jurnalis Garut,
program “Jurnalisme tanpa Radikalisme” ini diharapkan menjadi langkah
awal dalam membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya media yang
bebas dari pengaruh ekstremisme, sekaligus memperkokoh semangat
kebangsaan di kalangan generasi muda