Keberagaman Budaya Indonesia Aset Besar yang Harus Dilestarikan dan Dikembangkan

Jakarta – Keberagaman budaya Indonesia merupakan aset besar yang harus
terus dilestarikan dan dikembangkan. Pernyataan itu disampaikan
Menteri Kebudayaah Fadli Zon saat membuka Indonesia Intangible
Cultural Heritage Festival 2024, Jakarta, Sabtu (23/11/2024).

“Keberagaman budaya Indonesia merupakan aset besar yang harus terus
dilestarikan dan dikembangkan. Dengan pengakuan internasional dari
UNESCO, kita berharap dapat memperkuat identitas nasional dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Menteri Kebudayaan Fadli
Zon.

Pada kesempatan itu, Fadli mengungkapkan pemerintah akan segera
mendaftarkan tiga warisan budaya tak benda baru ke UNESCO. Warisan
yang dimaksud adalah Reog Ponorogo, Kebaya, dan Kolintang. Jika
pendaftaran ini berhasil, maka Indonesia akan memiliki total 16
warisan budaya tak benda yang diakui dunia.

Saat ini, lanjut Fadli, Indonesia sudah memiliki 13 warisan budaya tak
benda yang diakui oleh UNESCO, termasuk Wayang, Keris, Batik, dan
Jamu.

Acara pembukaan ini juga menjadi simbol komitmen pemerintah dalam
memajukan kebudayaan melalui pelindungan, pengembangan, pemanfaatan,
dan pembinaan, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang
Pemajuan Kebudayaan.

Sebagai informasi, sejak 21 Oktober yang lalu, Indonesia memiliki
Kementerian Kebudayaan yang berdiri secara independen, menunjukkan
komitmen kuat dalam memajukan kebudayaan nasional.

Menteri Kebudayaan menyebut keberagaman budaya Indonesia sebagai “mega
diversity” yang merupakan aset besar. Saat ini, Indonesia memiliki
2.213 warisan budaya tak benda di level nasional dan 228 cagar budaya
peringkat nasional. Di tingkat internasional, 13 warisan budaya tak
benda telah diakui oleh UNESCO, termasuk Wayang, Keris, Batik, dan
Gamelan.

Karena itu, Fadli menggaungkan Indonesia harus menjadi pusat
kebudayaan dunia mengingat kekayaan budaya Indonesia begitu melimpah.

“Kita melihat bahwa Indonesia ke depan harus menjadi ibu kota
kebudayaan dunia,” ujar Fadli Zon. “Insyaallah saya kira budaya kita
ini akan semakin maju. Bukan hanya diterima oleh masyarakat kita,
warisan dari generasi ke generasi, tapi menjadi juga bagian dari
kebudayaan dunia,” terangnya.

Dalam satu pekan, ICH Festival juga menyuguhkan pertunjukan seni
budaya antara lain tari anak, penampilan Musik Tradisi Modern Sri
Rejeki, Slamet Man dengan Sinden legendaris Anik Sunyahni, juga
pertunjukan Dagelan Yogyakarta yang ditampilkan artis nasional seperti
Kirun, Marwoto, dan Yati Pesek. ICH Festival juga menjadi ajang
promosi dan melestarikan 13 WBTb yang sudah dibukukan UNESCO.