Poso – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) memperkuat
kolaborasi antar pemangku kepentingan dalam upaya pencegahan
penyebaran paham radikalisme di wilayah Sulteng. Salah satunya dengan
menggelar Forum Pencegahan Paham Radikal di Provinsi Sulteng di Poso,
Jumat (15/11/2024).
“Kegiatan ini bertujuan untuk semakin memperkuat kerja sama antara
pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat dalam mencegah penyebaran
paham radikal di wilayah Sulteng,” Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan
Politik (Kesbangpol) Provinsi Sulteng Arfan.
Ia mengatakan bahwa dengan sinergisitas dan kerja sama yang baik
antara semua pihak, akan terbangun satu kekuatan untuk pencegahan
paham radikal dan intoleransi, serta menjaga kesatuan dan keutuhan
NKRI.
Kegiatan ini diikuti oleh Camat dan Lurah se-Kecamatan Poso Kota dan
Poso Kota Utara, tokoh agama dan tokoh masyarakat Kabupaten Poso, dan
Polres Poso.
Untuk itu, ia mengatakan melalui forum ini diharapkan dapat terjalin
kerja sama yang lebih erat, serta memperkuat komunikasi antara
pemerintah, aparat penegak hukum, dan masyarakat dalam menjaga
stabilitas keamanan dan ketertiban di wilayah Sulawesi Tengah.
Ia mengajak seluruh pihak untuk meningkatkan sinergi dan kerja sama
dalam langkah penanggulangan dan pencegahan paham intoleransi dan
radikalisme di provinsi ini.
Sementara itu, Kepala Analisis dan Evaluasi (Ka Anev) Operasi Madago
Raya Polda Sulteng Iptu Andi Cakra menyampaikan peran penting Polri
dalam program deradikalisasi.
Ia menjelaskan bahwa melalui program ini, Polri berkomitmen untuk
mencegah berkembangnya paham radikal di Kabupaten Poso dan Provinsi
Sulawesi Tengah pada umumnya.
“Upaya pencegahan ini sejalan dengan dukungan terhadap terciptanya
keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) yang aman dan kondusif,
dengan melibatkan peran serta seluruh elemen masyarakat,” ujarnya.
Menurut dia, forum ini juga sebagai upaya untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat serta membangun sinergisitas antara aparat keamanan dan
masyarakat dalam menghadapi ancaman radikalisme.
Forum ini, kata dia, menjadi wadah untuk saling berbagi informasi dan
strategi dalam mencegah dan menangkal paham radikal yang berpotensi
merusak kerukunan serta kedamaian di masyarakat.
Untuk itu, ia mengajak seluruh pihak agar dapat mendukung upaya
pemerintah daerah dan Satgas Madago Raya Polda Sulteng dalam
pencegahan radikalisme dan intoleransi di wilayah Sulteng, khususnya
di wilayah operasi, yakni Kabupaten Poso, Kabupaten Tojo Una-una,
Kabupaten Parigi Moutong dan Kabupaten Sigi