16 Napiter di Lapas Kelas IIA Gunung Sindur Ikrar Setia NKRI

Bogor – 16 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) tindak pidana
terorisme Lembaga  Pemasyarakatan (Lapas) Khusus Kelas IIA Gunung
Sindur kembali ke pangkuan ibu pertiwi  melalui proses Ikrar Setia
NKRI di Aula Gedung 1  Lapas pada Rabu, (30/10).  Kegiatan Ikrar Setia
NKRI merupakan salah satu indikator menurunnya tingkat resiko  bagi
WBP tindak pidana terorisme.

Direktur Pembinaan Narapidana dan Anak Binaan (Dir Binapi dan Anak
Binaan) Direktorat  Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas), Erwedi
Supriyatno dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan
keberhasilan dalam proses pembinaan kepada WBP tindak pidana
terorisme.

“Kegiatan hari ini merupakan salah satu bukti kerja dan keberhasilan
kita dalam melakukan pembinaan kepada WBP tindak pidana terorisme.
Dengan pernyataan ikrar setia kepada NKRI ini, berarti saudara-saudara
telah siap untuk mencintai NKRI dan bersama-sama menjaga Pancasila
dengan menghargai perbedaan yang ada dan memahami bahwa  Pancasila
bukan semata-mata hanya berkedudukan sebagai Dasar Negara Republik
Indonesia tetapi juga sebagai Ideologi Nasional, Pandangan Hidup
Bangsa Indonesia, dan tidak kalah pentingnya yakni sebagai Pemersatu
Bangsa,” ujar Erwedi.

“Pada kesempatan ini, saya juga ingin mengucapkan apresiasi dan
penghargaan yang  setinggi-tingginya kepada seluruh jajaran Lapas
Khusus Kelas IIA Gunung Sindur yang telah  memfasilitasi
terlaksanakanya kegiatan hari ini serta atas pengabdian dan dedikasi
saudara-saudara sekalian dalam menjalankan tugas yang sangat mulia,
dalam membina warga binaan kita sehingga berhasil mengikrarkan 16
warga binaan sehingga sampai dengan hari ini, jumlah warga binaan kita
yang telah menyatakan ikrar setia kepada NKRI di tahun 2024 adalah
sebanyak 221 orang,” sambungnya.

Erwedi juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah
membantu proses pembinaan dan deradikalisasi bagi WBP tindak pidana
terorisme yang ada di Lapas Khusus Kelas IIA Gunung Sindur.

“Saya juga ingin menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada
seluruh stakeholder yang telah mendukung keberhasilan pembinaan WBP
tindak

pidana terorisme di dalam Lapas, yaitu kepada BNPT, Densus 88,
Kemenag, BIN, pemerintah daerah, organisasi masyarakat serta instansi
lainnya. Bapak dan Ibu memegang peran penting dalam mendukung
keberhasilan rehabilitasi dan reintegrasi WBP tindak pidana  terorisme
melalui pelaksanaan program deradikalisasi di Lapas,” tutupnya.