Jakarta – Para pemuda agar menghargai dan memiliki rasa kepemilikan
terhadap beragam kebudayaan Indonesia sebab bangsa yang besar adalah
bangsa yang menghargai budaya lokal. Hal itu dikatakan Menteri
Kebudayaan (Menkebud) Fadli Zon dalam kegiatan Peresmian Pameran Bulan
Bahasa dan Sastra di Kantor Kemendikdasmen, Jakarta Pusat, , Senin
(28/10/2024).
Menurutnya, bangsa yang beradab ialah bangsa yang mampu menghargai
beragam budaya lokal dan menjadikannya sebagai satu identitas
kebudayaan dan kekayaan nasional. Pernyataan tersebut ia sampaikan
guna memperingati Hari Sumpah Pemuda.
“Dalam konteks budaya, saya kira bangsa yang beradab itu adalah bangsa
yang menghargai budayanya. Kita ini baru bisa dikatakan beradab, kalau
kita menghargai budaya lokal, jadi budaya ini harus kita jadikan milik
kita dan harus dijadikan satu identitas kita,” kata Fadli Zon.
Pada kesempatan itu, ia juga menekankan kebudayaan lokal yang beragam,
mulai dari budaya keris, wayang, batik dan lainnya yang haruslah
dilihat sebagai aset kekayaan nasional sehingga tidak diambil sebagai
bagian dari ekspresi budaya bangsa lain.
Di samping itu, keberagaman ekspresi budaya lokal tersebut akan
kehilangan penutur atau aktor aslinya dari waktu ke waktu jika tidak
dilihat sebagai aset kekayaan nasional.
Pada saat yang sama, ia juga berpesan agar pelestarian kebudayaan
lokal itu haruslah juga sejalan dengan pelestarian bahasa Indonesia
sebagai bahasa pemersatu dari beragam ekspresi bahasa dan kebudayaan
lokal.
“Jadi harus seimbang antara Bahasa Indonesia yang harus diperkuat dan
menjadi bahasa nasional, tapi di sisi lain juga kami harus memperkuat
pelestarian dan perlindungan terhadap bahasa daerah supaya tidak
punah. Karena ada beberapa yang punah karena penuturnya sudah semakin
habis,” imbuhnya.