Pererat Silaturahmi dan Dialog untuk Jaga Kerukunan Antarumat Beragama

Jakarta – Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar)
memperkuat silaturahmi dan dialog untuk memperkuat toleransi serta
kerukunan.

“Kami menggelar silaturahmi dan dialog antar umat beragama dan budaya
dengan tema merajut kebersamaan sarana meningkatkan pemahaman
keberagaman dan toleransi,” kata Kepala Kantor Wilayah (Kanwil)
Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulbar, Adnan Nota, di Mamuju,
Selasa (22/10/2024).

Ia mengatakan, acara silaturahmi dan dialog antar agama dan budaya
tersebut dihadiri tokoh agama di daerah itu dan semuanya tampak
antusias dan berkomitmen untuk terus membangun kerukunan antar umat
beragama.

Menurut dia, silaturahmi dan dialog merupakan kegiatan yang sangat
penting untuk memperkuat toleransi serta kerukunan di tengah
masyarakat yang beragam, karena Indonesia sebagai bangsa besar
dianugerahi oleh keberagaman suku, budaya, dan agama dan menjadi
kekayaan yang harus dijaga dengan baik melalui upaya dialog yang
berkesinambungan.

Ia menyampaikan, Indonesia adalah bangsa yang besar, dan sudah
ditakdirkan berbeda-beda, keberagaman ini bukan hanya soal perbedaan
keyakinan, tetapi juga hak asasi setiap manusia.

“Sehingga kebebasan beragama kepada setiap individu untuk menjalankan
keyakinan mesti diberikan, agar toleransi dan kerukunan beragama tetap
terwujud di bangsa ini,” katanya.

Ia mengatakan, silaturahmi dan dialog merupakan hal penting dan kokoh
karena dapat menjalin hubungan antara individu dan komunitas agar
dapat terjaga dengan baik, menciptakan suasana damai dan toleransi
yang melekat dalam kehidupan sehari-hari.

Ia berharap, pihaknya dapat melaksanakan perkemahan kerukunan yang
melibatkan berbagai agama karena semua agama akan memberikan dukungan
karena pasti mereka menjunjung tinggi keadilan dan kemanusiaan, yang
merupakan esensi dari ajaran agama.

Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat dan tokoh agama untuk tidak
pernah ragu melakukan dialog secara terus menerus sebagai jalan
terbaik untuk memahami perbedaan dan mengatasi berbagai permasalahan
sosial yang ada di masyarakat.

“Jangan pernah khawatir untuk terus berdialog karena membawa manfaat
bagi orang lain dan harus harus didorong lebih produktif lagi, dengan
membicarakan isu-isu penting tentang keselamatan dan kesejahteraan
umat beragama,” katanya.

Ia juga berharap, kerukunan dan kebersamaan harus selalu dijaga dan
diperkuat, khususnya di tengah tantangan sosial yang semakin kompleks
dengan membangun kesadaran kolektif mengenai pentingnya menjaga
harmoni dan toleransi di masyarakat.