Kuliah Umum di UIN Jakarta, Imam Besar Masjid Nabawi Tekankan Sikap Moderasi Dalam Beragama

Kuliah Umum di UIN Jakarta, Imam Besar Masjid Nabawi Tekankan SikapModerasi Dalam Beragama

Jakarta – Imam Besar Masjid Nabawi Madinah, Syekh Ahmad bin Ali
Al-Hudzaifi menekankan sikap moderasi dalam beragama dalam kehidupan
sehari-hari kepada seluruh masyarakat Indonesia.

“Allah tidak ingin membuat kalian susah, tetapi Allah ingin agar
kalian senantiasa berada dalam kesucian. Ajaran Nabi yaitu syariat
Islam yang ada di tengah, bukan termasuk ajaran ekstrem kanan, juga
tidak termasuk ekstrem kiri,” kata Syekh Ahmad saat memberikan kuliah
umum di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta,
Kamis.

Syekh Ahmad menjelaskan sikap berlebih-lebihan, termasuk dalam bidang
agama sekalipun tidak dibenarkan dalam syariat.

Ia menambahkan Allah telah menyampaikan bahwa manusia adalah umat yang
pertengahan, yang bisa dimaknai dengan tidak berlebihan dan tidak
berkekurangan.

“Sesungguhnya agama ini tidak berat, tetapi laksanakanlah dengan penuh
kelembutan. Waspadai sikap ekstrem, sesungguhnya orang sebelum kita
binasa karena ekstrem,” tegasnya.

Syekh Ahmad menceritakan kisah sahabat Nabi yang bernama Abdullah bin
Amr, di mana beliau selalu menunaikan shalat di malam hari, serta
berpuasa di siang hari, namun Nabi Muhammad SAW memerintahkannya untuk
menghentikan hal tersebut.

Berdasarkan kisah tersebut, Ahmad menyimpulkan bahwa seorang hamba
tidak bisa menjadi umat beragama yang berlebihan, karena jasad seorang
hamba juga memiliki hak dalam hidupnya.

“Sesungguhnya setiap orang punya hak, itulah yang dinamakan dengan
keseimbangan. Islam memberikan kasih sayang kepada seluruh alam
semesta. Makanya, syariat diturunkan untuk kebaikan manusia. Allah
turunkan kasih sayang untuk meningkatkan derajat manusia dan
menyatukan kita dalam kebaikan,” tutur Syekh Ahmad.