Malang – Mendiang Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny
Susetyo atau Romo Benny merupakan sosok yang punya keikhlasan bekerja
memperkuat ideologi Pancasila ke masyarakat.
“Saya mengenal beliau sebagai orang yang sangat disiplin, penuh
perjuangan dan keikhlasan. Selama di BPIP beliau tidak pernah berhenti
bekerja,” kata Kepala BPIP Yudian Wahyudi saat menghadiri pemakaman
Romo Benny di Malang, Senin (7/10/2024).
Keikhlasan mendiang Romo Benny tidak hanya ditunjukkan dalam konteks
kerja lapangan atau terjun kepada masyarakat, tetapi juga
menyumbangkan pemikiran terkait konsep penguatan ideologi pancasila ke
seluruh pelosok Tanah Air.
“Pemikirannya itu disumbangkan untuk BPIP, khususnya juga bangsa
Indonesia,” ujarnya.
Dia menyatakan kali terakhir bertemu Romo Benny ketika tugas
kelembagaan di Pontianak, Kalimantan Barat, pada 5 Oktober 2024 dini
hari.
“Kemarin di Pontianak sedang membicarakan tentang etika mengelola
lingkungan hidup, demi kepentingan bersama bangsa Indonesia,” ucapnya.
Jenazah Romo Benny telah dikebumikan di TPU Sukun, Kota Malang, Jawa
Timur, siang tadi, prosesi itu dihadiri ratusan masyarakat.
Peti jenazah Romo Benny terlihat dibalut bendera kebangsaan Indonesia.
Sedangkan proses pemakaman dipimpin oleh Sekretaris Dewan Pengarah
BPIP Mayor Jenderal TNI (Purn) Wisnu Bawa Tenaya.
Sebelum pemakaman, terlebih dahulu dilaksanakan doa umat kepada
jenazah Romo Benny terlebih dahulu ditempatkan di Gereja Katolik St
Albertus Trapani, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua Dewan Pengarah BPIP Megawati
Soekarno Putri hingga Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto
Kristiyanto. Romo Benny wafat di Pontianak, Kalimantan Barat, pada 5
Oktober 2024 dini hari.
Di hari yang sama juga, almarhum langsung dibawa ke Rumah Duka Yayasan
Gotong Royong, di Kota Malang dan tiba sore hari, setelah sebelumnya
diberangkatkan dari Bandar Internasional Juanda, Kabupaten Sidoarjo,
Jawa Timur.*