Badan Antiterorisme PBB Jadikan Indonesia Percontohan Penanggulangan Terorisme Melalui Olahraga

Badung – Indonesia menjadi proyek percontohan upaya menanggulangi
ekstremisme dan terorisme melalui olahraga karena memiliki semangat
persatuan dan keberagaman serta perkembangan olahraga yang makin
besar.

“Kami bersama UNOCT dan Global Sport menjadikan olahraga memastikan
keamanan nasional kita dan mereduksi, mencegah gerakan ekstrimis dan
terorisme,” kata Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo saat
membuka konferensi penanggulangan terorisme melalui olahraga di Kuta,
Kabupaten Bandung, Bali, Selasa (1/10/2024).

UNOCT adalah Badan PBB Bidang Penanggulangan Terorisme. Kerja sama
pemerintah Indonesia dan UNOCT ditempuh melalui program Global Sport.

Pertemuan itu memformulasikan kerja sama di sejumlah poin utama yang
menjadi proyek percontohan cabang olahraga potensial, antara lain
sepak bola atau voli.

Pemerintah akan memperkuat ekosistem  cabang olahraga itu  dengan
memanfaatkan keberagaman Indonesia sebagai dasar dalam memberi dampak
terhadap penurunan potensi ekstremisme dan terorisme.

UNOCT, menurut Dito, memiliki metode dan strategi mengusung
keberagaman Indonesia dalam mendorong masyarakat untuk lebih mencintai
negara.

“Kami sangat senang PBB sudah memilih kami untuk menancapkan kakinya
di Indonesia karena kami ingin Indonesia ke depan ini siap menjadi
negara olahraga,” kata Dito.

Dia menilai proyek percontohan itu efektif sebagai salah satu cara
menanggulangi terorisme dan ekstremisme di Indonesia.

“Masyarakat makin bangga dengan tim nasionalnya baik di sepak bola,
voli, panjang tebing jadi saya rasa ini salah satu tolok ukur yang
bisa kami lihat dengan meningkatnya kebanggaan dan kecintaan
masyarakat,” kata Dito.

Olahraga dan terorisme tidak berkaitan langsung namun dari sisi
keamanan berhubungan erat.

Upaya yang ditempuh pemerintah Indonesia dan UNOCT dilakukan
mencermati kasus terorisme dalam ajang olahraga, salah bom maraton
Boston di Amerika Serikat pada 2013, yang menewaskan tiga orang.