Wamenag Apresiasi Masyarakat Jaga Toleransi Dalam Bingkai Adat Budaya

Jakarta – Wakil Menteri Agama (Wamenag) Republik Indonesia KH Saiful
Rahmat Dasuki menyampaikan apresiasi kepada masyarakat Kota Tangerang
yang mampu menjaga toleransi dalam bingkai adat dan budaya hingga
prosesi ritual gotong toapekong terlaksana dengan lancar.

“Terima kasih kepada semuanya yang terus berkolaborasi mewujudkan
moderasi beragama antarumat di Indonesia,” kata Rahmat Dasuki saat
menghadiri pembukaan dan prosesi arak-arakan gotong toapekong di
kawasan Pasar Lama Kota Tangerang, Sabtu (21/9).

Ia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada seluruh
penyelenggara dan juga masyarakat, khususnya di Kota Tangerang yang
mampu terus menjaga toleransi.

“Ini jadi cerminan bahwa merajut keberagaman dalam perbedaan bukanlah
suatu yang mustahil, melainkan sebuah kebanggaan dan menjadi khazanah
budaya, serta bukti nyata Bhinneka Tunggal Ika hadir di Kota Tangerang
dan sekitarnya,” katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Tangerang Rizal Ridolloh
mengatakan ritual gotong toapekong merupakan salah satu perayaan
budaya yang memiliki keunikan luar biasa di Kota Tangerang.

Ritual khas budaya Tionghoa (China Benteng) tersebut telah ditetapkan
sebagai warisan budaya tak benda (WBTb) oleh Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek).

Diselenggarakan 12 tahun sekali, ritual itu merupakan kegiatan
mengarak patung Dewi Kwan Im Hud Couw di sepanjang ruas jalan kota
oleh Perkumpulan Klenteng Boen Tek Bio.

Sebagai informasi, saat ini tujuh WBTb Kota Tangerang adalah Tari
Cokek, Tradisi Peh Cun, Orkes Gambang Kromong, Silat Beksi, Bakcang,
Laksa, dan Upacara Cio Tao