Jakarta – Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag Muhammad Adib menyebut kehadiran Paus Fransiskus ke Indonesia dapat memperkokoh toleransi umat beragama.
Hal itu diungkapkan Adib saat ditemui BTV di kantor Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Senin (2/8/2024).
“Kita patut bersyukur pada 2024 ini kita kedatangan Paus Fransiskus dan sekaligus tema besarnya penguatan toleransi. Itu adalah satu penghormatan bangsa Indonesia dengan kehadiran Paus di negeri kita tercinta ini sekaligus juga memperkokoh toleransi umat beragama ini,” kata Adib.
Adib membeberkan mengenai indikasi toleransi di Indonesia yang terus meningkat. Ada tiga indikatornya, yaitu yang pertama sisi toleransi umat beragama, kedua kesetaraan dalam hal perlakuan terhadap umat beragama, dan ketiga sisi kerja sama serta dialog antarumat beragama.
“Tiga indikator kerukunan beragama itu terus meningkat survei terakhir 76,2 persen. Tentu ini sesuatu yang patut diapresiasi atas kerja sama seluruh umat beragama yang telah memiliki kesadaran akan pentingnya kerukunan ini,” ucapnya.
Diketahui, kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia dijadwalkan berlangsung dari 3 September hingga 6 September 2024. Paus Fransiskus dijadwalkan tiba di Indonesia pada Selasa (3/9/2024).
Setelah bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, keesokan harinya, Paus Fransiskus akan memimpin misa akbar di GBK.
Diperkirakan, akan ada sekitar 86.000 umat Katolik dari seluruh Indonesia yang menghadiri misa akbar tersebut.
Misa akbar ini akan diadakan di dua stadion, yakni Stadion Utama GBK dengan kapasitas 60.000 jemaat dan Stadion Madya yang dapat menampung 26.000 jemaat.
Selain ke Indonesia, Paus Fransiskus juga akan melanjutkan perjalanan apostoliknya ke beberapa negara lainnya, yaitu Papua Nugini, Timor Leste, dan Singapura, hingga 13 September 2024. Indonesia menjadi negara pertama dalam rangkaian kunjungan Paus Fransiskus ke kawasan Asia Pasifik.
Seusai kunjungan di Indonesia, Paus Fransiskus akan melanjutkan perjalanan ke Port Moresby dan Vanimo (Papua Nugini) pada 6-9 September 2024, Dili (Timor Leste) pada 9-11 September 2024, dan Singapura pada 11-13 September 2024.