Medan – 177 mantan anggota Jemaah Islamiyah (JI) di wilayah Sumatera
Utara (Sumut) menyatakan membubarkan diri. Mereka membubarkan diri
mengikuti para pimpinan Jamaah Islamiyah yang mendeklarasikan
pembubaran kelompok teroris itu di Bogor, Jawa Barat pada 30 Juni
lalu. Pembubaran ini diikuti mantan narapidana terorisme dan
simpatisan yang ada di Sumatera Utara.
Sebagian dari mereka pernah terlibat bom Natal tahun 2000, perampokan
Lippo Bank, penggalangan dana berdirinya negara Jemaah Islamiyah (JI),
perampokan bank CIMB Niaga, serta penyerangan Polsek Hamparan Perak.
Deklarasi dilakukan di Asrama Haji Medan, Senin (19/8/2024) dan
dihadiri personel Detasemen Khusus 88 Antiteror (Densus 88) Polri.
Mereka menyatakan siap kembali ke negara kesatuan Republik Indonesia
(NKRI), serta mengikuti hukum yang berlaku. Setelah membaca deklarasi,
mereka menyanyikan lagu Indonesia Raya.
“Siap kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
dan terlibat aktif mengisi kemerdekaan serta menjauhkan diri dari
kelompok ekstrimis,” teriak 177 eks Jemaah Islamiyah. Kemudian, mereka
juga berjanji akan menyerahkan senjata tajam maupun bahan peledak yang
masih disimpan kepada aparat penegak hukum.
“Jika ada alat bahan atau senjata siap menyerahkan kepada aparat yang
berwenang. Semoga Allah meridohi keputusan ini.”
Perwakilan eks JI, sekaligus mantan narapidana terorisme (Eks Napiter)
Usman Haidar bin Sef atau Fahim mengatakan, pembubaran ini mengikuti
yang sudah dilakukan di Bogor.
Sebelum menyatakan bubar, pihaknya sudah berdiskusi dengan eks anggota
yang ada di Medan dan sekitarnya. Hasilnya, sekitar 177 sepakat
kembali ke NKRI.
“Intinya kita ingin deklarator yang menjelaskan ini di Bogor beberapa
waktu lalu mempunyai sikap yang sama dengan teman-teman yang ada di
Medan,”kata Usman Haidar bin Sef atau Fahim.
Fahim mengatakan, setelah pembubaran ini mereka akan terus
berkordinasi dengan pemerintah. Sejauh ini respon pemerintah,
khususnya Densus 88 disebut positif terhadap eks narapidana terorisme
dan simpatisannya.
“Selama ini respon dari pemerintah positif, instansi terkait juga
memberikan respon yang positif. Jadi kita berharap bisa membina
hubungan yang lebih baik lagi.”