Jakarta – Densus 88 Antiteror Polri menjamin tidak ada ancaman teror
menjelang Hari Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus. Densus 88 memastikan
situasi aman terkendali, terutama menyangkut ancaman terorisme.
“Sejauh ini tidak ada eskalasi peningkatan ancaman sampai dengan
peringatan 17 Agustus,” kata Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri,
Kombes Aswin Siregar di Mabes Polri, Jakarta Selatan, pekan kemarin.
Sebagai informasi, Densus 88 menangkap seorang pelajar berinisial HOK
(19) di Batu, Jawa Timur, pada Rabu (31/7). HOK disebut telah merakit
bom dan berencana melakukan aksinya di dua tempat ibadah di Malang
Selang tujuh hari, Densus 88 kembali melakukan penangkapan terhadap
dua teroris pendukung ISIS di Jakarta Barat. Dua tersangka berinisial
RJ dan AM diduga pernah merakit bom untuk merencanakan aksi teror dan
mengunggah propaganda ISIS di media sosial.
Aswin mengatakan penangkapan di Batu dan Jakbar itu tidak saling
berkaitan. Dia juga menyebut penangkapan tidak terkait dengan event
tertentu.
“Tidak ada (keterkaitan dengan penangkapan di Malang). Jadi termasuk
social media group dan laman-laman atau website yang diakses juga
berbeda,” ujarnya
Aswin mengatakan penegakan hukum terhadap para tersangka teroris
merupakan upaya pencegahan yang dilakukan pihaknya. Dia menjamin
Densus 88 selalu bekerja untuk mencegah aksi teror.
“Densus 88 itu 24 per 7, semua aktivitas yang berkaitan dengan aspek
ancaman teror itu pasti kita akan lakukan tindakan dan kita tidak
memerlukan trigger seperti akan ada peringatan 17 Agustus bahwa kita
kemudian lebih aktif, itu nggak. Densus 88 memang sehari-harinya
demikian, selalu melakukan aktivitas monitoring ini 24 jam sehari,”
tandasnya.