Garut – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut melakukan sosialisasi
deteksi dini radikalisme di lingkungan pendidikan dasar dan menengah
dengan menggelar Seminar Kebangsaan bertajuk “Meningkatkan Kesadaran
dan Kapasitas Guru dalam Mendeteksi Dini Radikalisme”. Acara yang
diselenggarakan di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Garut Kota,
Kabupaten Garut pada akhir pekan kemarin. Kegiatan ini dibuka oleh Pj.
Bupati Garut, Barnas Adjidin.
Seminar tersebut dihadiri oleh seluruh jajaran Dinas Pendidikan
Kabupaten Garut, termasuk guru dan kepala sekolah dari tingkat TK, SD,
dan SMP. Pj Bupati Garut, Barnas Adjidin, menekankan pentingnya
seminar ini dalam membantu guru mendeteksi dini potensi radikalisme di
kalangan siswa.
Pj Bupati Garut mengungkapkan saat ini Indonesia sudah merdeka sejak
cukup lama, dengan adanya keberagaman suku, ras, dan agama hal ini
menjadi potensi kerawanan bagi tegaknya NKRI.
Barnas memaparkan seminar kebangsaan ini sangatlah tepat dilakukan
bagi para guru mengingat guru nantinya akan mengajar para anak-anak
generasi bangsa.
“Dengan adanya arahan ini sehingga bisa melihat secara dini terhadap
gerakan-gerakan yang nanti membahayakan khususnya dari anak didik yang
masih tidak paham apa-apa,” ucapnya.
Barnas juga menyampaikan apresiasinya kepada Densus 88 Anti Terror dan
Dinas Pendidikan Kabupaten Garut atas penyelenggaraan seminar ini. Ia
berharap informasi dari seminar dapat disebarkan kepada guru-guru lain
yang tidak dapat hadir
“Dan tentu ini apresiasi yang luar biasa bisa dilaksanakan di
Kabupaten Garut. Dan tentu kami menitipkan juga kepada Pak Kadis
Pendidikan hal ini bisa juga disampaikan kepada guru-guru yang lain,
yang tidak ikut. Jadi nanti ada notulen kesimpulannya untuk dishare,”
lanjutnya.
Ia berharap langkah-langkah yang diambil dapat membantu mendeteksi dan
mengatasi masalah radikalisme di Kabupaten Garut secara dini.
“Mudah-mudahan dengan langkah-langkah yang kita lakukan, kita bisa
mengatasi permasalahan radikalisme yang mengerikan ini,” kata Barnas.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Ade Manadin, menjelaskan
bahwa kerjasama dengan Densus 88 bertujuan untuk menguatkan para
pendidik dengan cara terstruktur, tersistematis, dan secara rapi untuk
mengawal bangsa Indonesia agar jauh dari sifat-sifat radikalisme.
“Sebab itu kalau tidak dikawal oleh guru mau oleh siapa lagi bahwa
guru itu apapun yang kita lakukan, apapun yang kita laksanakan,
endingnya (dampaknya) adalah (kepada) peserta didik bapak ibu,” ucap
Ade.
Ade juga menekankan pentingnya sifat pintar, cerdas, dan bijak yang
harus dimiliki oleh setiap guru. Ia menuturkan bahwa guru harus bisa
menempatkan kepintaran dan kecerdasan sesuai dengan kondisi yang ada.