Jakarta – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengukuhkan Forum Dai
se-Asia Tenggara di Istana Wapres, Jakarta. Forum ini tonggak sejarah
baru dalam dakwah Islam di Asia Tenggara.
“Ini sejarah baru dan saya kira ini inisiatif yang sangat bagus ya
untuk menyatukan, untuk mengoordinasikan, mengoordinasikan
gerakan-gerakan, dan menyatukan saf,” ujar Wapres Ma’ruf dalam
sambutannya, belum lama ini.
Wapres mendorong para dai dapat menyebarkan ajaran Islam yang moderat.
Tidak sedikit pihak menyudutkan Islam sebagai agama yang mengajarkan
kekerasan.
“Di ASEAN, kita sudah men-declare ASEAN adalah wilayah damai, aman dan
damai. Oleh karena itu, kita harapkan dakwah ini juga tidak boleh
merusak kedamaian, karena ini merupakan satu kesepakatan,” jelas dia.
Indonesia, kata Wapres, telah sepakat dalam berdakwah harus mampu
menjaga kedamaian. Dia menyebut dakwah merupakan pekerjaan luar biasa
yang merupakan warisan Nabi Muhammad SAW.
“Oleh karena itu, dakwah kita tidak boleh merusak apa yang menjadi
kesepakatan nasional maupun regional,” papar Wapres.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Anwar Iskandar mengatakan Forum Dai se-Asia Tenggara menjadi wadah
komunikasi antara pendakwah. Khususnya dalam memperkuat ajaran Islam.
“Kita punya tanggung jawab besar menampilkan islam yang damai , islam
yang sejuk. Hakikatnya Islam datang di negara kita bukan dengan cara
kekarasan atau peperang, tapi dengan cara dakwah,” ujar dia.