Palu – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi Tengah
(Sulteng) Prof. Dr. KH. Zainal Abidin, M.Ag., yang juga selaku Ketua
Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Palu, memberikan apresiasi kepada
Satgas Operasi Madago Raya atas upaya mereka dalam memerangi paham
radikalisme dengan melakukan deradikalisasi di berbagai wilayah di
Sulawesi Tengah.
Hal tersebut diungkapkan Prof. Zainal saat menjadi narasumber dalam
Podcast Presisi Satgas Operasi Madago Raya yang berlangsung di Kantor
MUI Kota Palu, Selasa (22/7/2024).
“Saya sangat mengapresiasi kerja keras Satgas Operasi Madago Raya
dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Sulawesi Tengah. Upaya mereka
dalam memerangi terorisme dan melakukan deradikalisasi sangatlah
penting untuk menciptakan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat,” ujar
Prof. Zainal Abidin.
Prof. Zainal Abidin menjelaskan bahwa deradikalisasi merupakan salah
satu kunci utama dalam memutus mata rantai paham radikalisme.
Menurutnya, Satgas Operasi Madago Raya telah melakukan berbagai
program deradikalisasi yang efektif, seperti pembinaan mantan
narapidana terorisme (napiter), peningkatan kemampuan Imam Masjid,
Pegawai Syara’ dan Da’i/Da’iyah, dialog dengan masyarakat, dan
penyebaran konten-konten positif.
“Program-program deradikalisasi yang dilakukan oleh Satgas Operasi
Madago Raya sangatlah bermanfaat untuk membantu para mantan
narapidana terorisme kembali ke jalan yang benar dan menjadi anggota
masyarakat yang produktif,” jelas Prof. Zainal Abidin.
“Saya berharap program-program ini dapat terus dilanjutkan dan
ditingkatkan agar dapat mencapai hasil yang maksimal,” tambahnya.
Prof. Zainal Abidin juga mengajak masyarakat untuk ikut berperan aktif
dalam memerangi paham radikalisme dan mendukung upaya deradikalisasi
yang dilakukan oleh Satgas Operasi Madago Raya.
“Masyarakat harus selalu waspada terhadap bahaya paham radikalisme dan
tidak mudah terpengaruh oleh ideologi radikal. Mari kita bersama-sama
menjaga keamanan dan ketertiban di Sulawesi Tengah dengan cara saling
menghormati, menghargai perbedaan, dan menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa,” pungkas Prof. Zainal Abidin.