Sarolangun – Setelah 10 ASN di Kabupaten Tebo, Muara Jambi, dan
Tanjung Jabung Barat Provinsi Jambi, kembali satu orang ASN
teridentifikasi sebagai anggota kelompok teror Negara Islam Indonesia
(NII). Kali ini seorang kepala sekolah dasar di Kabupaten Sarolangun,
Jambi.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sarolangun, Arsyad,
membenarkan adanya seorang ASN yang terafiliasi dengan NII.
“Iya, seorang ASN yang terafiliasi dengan NII adalah kepala sekolah
SD. Tapi beliau sudah menyadarkan diri dan bersedia mencabut baiat dan
kembali ikrar setia kepada NKRI,” kata Arsyad.
Arsyad menjelaskan bahwa kepala sekolah tersebut telah berkoordinasi
dengan Polres dan Kesbangpol Sarolangun.
“Ada terapi khusus dari Dinas Pendidikan untuk selalu memantau dan
memandu mereka agar tidak kembali ke paham radikal atau NII tersebut,”
tambahnya.
Plt Kepala Bakesbangpol Sarolangun, Hudri, juga mengonfirmasi bahwa
seorang ASN yang terafiliasi dengan jaringan NII akan melakukan ikrar
setia kepada NKRI di Polda Jambi secara bersamaan dengan yang lainnya.
“Mereka ini sebenarnya sudah tidak aktif lagi sejak tahun 2017, tapi
kita mencoba untuk menguatkan kembali ikrar NKRI dan cabut baiat,”
tutup Hudri.
NII adalah organisasi dan gerakan politik radikal yang memiliki
ideologi bertentangan dengan Pancasila. Gerakan ini pertama kali
muncul di Indonesia dengan tujuan mendirikan negara Islam di
Indonesia. NII dikenal melakukan radikalisasi dan merekrut anggota
melalui berbagai cara, termasuk di kalangan ASN dan masyarakat umum.
NII telah lama menjadi perhatian aparat keamanan dan pemerintah
Indonesia. Ideologi NII dianggap sangat membahayakan kedaulatan negara
dan kedamaian masyarakat. Organisasi ini sering menggunakan kekerasan
dan upaya subversif untuk mencapai tujuannya, yang mengancam
stabilitas nasional.
Sejak terungkapnya afiliasi ASN dengan NII di beberapa daerah,
termasuk di Kabupaten Tebo, Muaro Jambi, dan Tanjab Barat, pemerintah
dan Densus 88 Anti Teror Polri terus melakukan operasi klandestin
untuk mengidentifikasi dan menindak anggota jaringan terorisme ini.
Langkah-langkah persuasif dan hukum diterapkan untuk memastikan para
ASN yang terafiliasi dengan NII bersedia mencabut baiat dan menyatakan
setia kembali kepada NKRI.
Pemerintah Provinsi Jambi, melalui Sekda H. Sudirman, menegaskan
pentingnya edukasi dan pencegahan terhadap radikalisme di kalangan
ASN.
“Kami akan melakukan pendataan dan klarifikasi bagi oknum ASN yang
terpapar jaringan organisasi terlarang. Pendekatan persuasif akan
diutamakan agar mereka bersedia mencabut baiat dan kembali setia
kepada NKRI,” ujarnya.
Dalam upaya mencegah penyebaran paham radikal, pemerintah juga
mengimbau seluruh masyarakat dan ASN untuk selalu waspada dan ikut
berperan aktif dalam memerangi radikalisme.
“Tidak ada tempat bagi NII di NKRI. Semua pihak harus bekerja sama
untuk menjaga stabilitas dan keamanan negara,” tegas Sudirman.
Dengan langkah-langkah yang diambil, diharapkan kejadian serupa tidak
terulang dan seluruh ASN yang terafiliasi dengan jaringan terorisme
dapat kembali setia kepada NKRI, menjaga keamanan dan kedamaian di
wilayah mereka.