Jakarta – Ketua DPRD Sulawesi Barat, Sitti Suraidah Suhardi,
menyampaikan pandangannya dihadapan ratusan mahasiswa di Kampus STAIN
Majene mengenai dampak negatif dari perilaku intoleran. Menurutnya
perilaku intoleran memiliki potensi besar untuk menggerus otoritas di
berbagai bidang.
“Prilaku intoleran tidak hanya menggerus citra agama tapi juga turut
merusak otoritas yang ada seperti budaya bahkan bisa melahirkan
ketidakpercayaan pada pemerintahan karena fanatisme berlebihannya pada
pemahamannya terhadap teks agama,” ujarnya, Senin 15 Juli 2024
Hearing dialog ini digagas oleh DPRD Sulawesi Barat bekerja sama
dengan ICMI Orwil Sulbar, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan
pemahaman tentang pentingnya toleransi dalam menjaga harmonisasi
sosial.
Suraidah menambahkan bahwa diperlukan upaya bersama untuk melawan
segala bentuk intoleransi demi menciptakan lingkungan yang damai dan
harmonis. Dengan diadakannya kegiatan ini, diharapkan seluruh elemen
masyarakat Sulawesi Barat dapat lebih waspada dan proaktif dalam
menjaga toleransi serta memerangi segala bentuk diskriminasi dan
intoleransi yang dapat merusak keutuhan sosial.
Ketua STAIN Majene, Washilah mengapresiasi dialog tersebut sebab
sejalan dengan agenda-agenda yang ada di STAIN Majene.
“Kami sangat mendukung kegiatan ini karena sejalan dengan misi kami
untuk mempromosikan toleransi dan keberagaman di tengah masyarakat,”
ungkapnya. (