Jakarta – Toleransi umat Islam Indonesia perlu menjadi inspirasi dan
ditularkan di dunia internasional. Konsep Islam moderat yang terjadi
di Indonesia terbukti mampu menciptakan kerukunan antarumat beragama.
Isu itu dibahas dalam Annual International Conference on Social
Science and Humanities yang digelar Fakultas Ilmu Sosial dan
Humaniora, UIN Sunan Kaliaga pada Selasa dan Rabu (23-24/2024).
Dekan Fishum Mochamad Sodik menjelaskan forum ilmiah tersebut sebagai
ejawantah dari komitmen berkelanjutan untuk mendorong dialog akademis
dengan mempertemukan para akademisi dan praktisi secara internasional.
Selain itu ingin menekankan pentingnya memperkenalkan dan
mengarusutamakan Islam Indonesia yang toleran, kaya dengan praktik
sosio-kultural.
“Dan tentu saja kaya melalui pendekatan damai. Ini saatnya kita secara
masif memperkenalkan Islam kita ke dunia internasional, bahwa Islam
Indonesia ini sangat toleran,” katanya.
Ia berharap hasil pertemuan itu bisa menjadi landasan penting dalam
eksplorasi integrasi Islam Indonesia ke dalam berbagai aspek
masyarakat, terutama dalam konteks masyarakat global. Fenomena penting
ini perlu mendapat perhatian serius, karena Indonesia menjadi negara
dengan populasi muslim terbesar di dunia, pemahaman tentang dinamika
lansekap keislaman di sangat penting diperkenalkan ke kancah
internasional.
“Karena kami yakin Islam Indonesia akan memberikan inspirasi bangsa
dan dunia. Kita tahu dunia internasional ada perang dan lain-lain,
Indonesia memberikan contoh ada pertikaian alamiah tetap bisa cepat
diselesaikan salah satunya kehadiran tokoh muslim dan agama lain unuk
bersinergi dengan perspektif moderat,” katanya.
Konferensi ini menampilkan pembicara utama, diskusi panel, dan
presentasi makalah, untuk memberikan peserta pemahaman komprehensif
tentang aspek sosial, budaya, politik, ekonomi, dan agama yang
membentuk Islam Indonesia. Peserta berpartisipasi dalam diskusi yang
memicu pemikiran tentang topik seperti pengalaman keberislaman
masyarakat Indonesia dalam kaca mata ilmu sosial dan humaniora.
“Dengan mengumpulkan para ahli dan pemangku kepentingan dari berbagai
disiplin ilmu, kami bertujuan untuk mendorong dialog lintas disiplin
dan menghasilkan wawasan yang dapat berkontribusi pada pengarusutamaan
Islam Indonesia di pentas global kontemporer,” kata Ketua Panitia B.J.
Sujibto.