Jakarta – Kementerian Intelijen Iran pada Kamis (11/1) mengumumkan
penangkapan 35 orang di enam provinsi yang diduga terlibat dalam dua
ledakan bom baru-baru ini di Kota Kerman, Iran tenggara.
Dalam pernyataan resminya, kementerian itu memberikan detail tambahan
tentang serangan teroris di dekat makam jenderal Iran Qassem Soleimani
pada 3 Januari lalu, yang mengakibatkan lebih dari 90 orang tewas dan
sekitar 280 orang luka-luka.
Pernyataan itu juga menyebutkan tentang identifikasi beberapa individu
yang terlibat dalam serangan bom Kerman di luar negeri, dan saat ini
upaya untuk menangkap mereka sedang dilakukan.
Disebutkan bahwa penyelidikan sedang dilakukan untuk mengidentifikasi
pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam merencanakan dan
memerintahkan serangan teroris itu, yang menandai salah satu serangan
paling mematikan di Iran dalam beberapa dekade.
Dikutip dari Xinhua, Kamis (11/1). Pihak kementerian juga
mengidentifikasi salah satu teroris dalam serangan bom bunuh diri
tersebut, yakni Bazirov Israeli, seorang warga Tajikistan berusia 24
tahun yang bergabung dengan kelompok terror ISIS melalui platform
Telegram setelah menerima pelatihan tentang operasi teroris di
Afghanistan.
Pada hari kejadian, para teroris pada awalnya berencana melakukan
operasi bunuh diri di makam Soleimani. Namun, karena adanya pengamanan
yang ketat dan intensnya kehadiran pasukan keamanan, salah satu pelaku
meledakkan rompi peledaknya 700 meter dari makam, sedangkan pelaku
lainnya meledakkan rompinya satu kilometer dari makam.
ISIS pada 4 Januari mengeklaim bertanggung jawab atas serangan bom
tersebut dan mengatakan bahwa pengeboman itu dilakukan oleh dua pelaku
bom bunuh diri.