Wapres Ma’ruf Amin Ajak Masyarakat Jaga Keutuhan Bangsa Jelang Pemilu 2024

Jakarta – Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin menghadiri kegiatan
Ikrar Merajut Keberagaman Nusantara di GOR Sumatera Utara pada Kamis
(19/10). Dalam acara tersebut, Wapres mengajak masyarakat untuk
menjaga keutuhan bangsa Indonesia, terutama dalam menghadapi pemilu
yang akan datang.

Ma’ruf Amin memperingatkan bahwa potensi perpecahan, keterbelahan, dan
kebencian sangat besar, sehingga merawat keutuhan bangsa harus
didengungkan tanpa henti.

“Kita harus mengingatkan bangsa ini, bahwa kita ini, bangsa yang
majemuk. Tapi kita punya kesepakatan bersama untuk menjaga keutuhan
bangsa,” kata Ma’ruf Amin didampingi Pj Gubsu Hasanuddin dan Ketua
Jam’iyah Batak Muslim Indonesia (JBMI) Arif Rahmansyah Marbun.

Ma’ruf Amin juga menyerukan para kontestan untuk membuat pakta
integritas, memastikan bahwa tidak ada ucapan, tindakan, dan narasi
yang berpotensi menimbulkan kebencian.

“Para pendukung pun diminta untuk tidak menghina kandidat lain.
Pimpinan partai politik harus memastikan bahwa pemilu dilaksanakan
secara bersih dan jujur, penyelenggara pemilu harus adil, ASN harus
bersikap netral, dan pihak keamanan harus netral dan tidak berpihak
pada salah satu kontestan,” pesan Wapres.

Ma’ruf Amin juga menyoroti politik identitas yang berpotensi menjadi
isu kampanye. Dia berharap agar politik identitas tidak menjadi
permasalahan dalam pemilu yang akan datang.

Ketua Umum DPP JBMI Arif Rahmansyah Marbun mengatakan Indonesia adalah
bangsa besar yang berdiri di atas keberagaman, agama, suku, dan
budaya. Keragaman ini adalah sebuah berkah dari Tuhan, namun bisa juga
jadi masalah kalau anak bangsa tidak bisa merawatnya.

“Ikrar Merajut Keberagaman yang digelar JBMI hari ini, merupakan salah
satu ikhtiar untuk merawat keragaman dan menjaga nilai-nilai luhur,”
ucap Arif.

Arif berharap, perbedaan termasuk terkait pilihan politik, tidak
membuat anak bangsa menjadi terpecah belah dalam kehidupan
sehari-hari.

“Semboyan Bhinneka Tunggal Ika merupakan nafas yang menjadi komitmen
kita semua untuk maju bersama. Diperkuat falsafah Batak dalihan na
tolu, warisan berharga yang menjadi modal masyarakat Sumatera Utara
dalam menjaga toleransi terhadap perbedaan,” kata Arif.