FKPT Kalsel Aktif Turun ke Daerah Gali Potensi Radikalisme dan Terorisme

Pelaihari- Radikalisme dan terorisme hingga kini masih menjadi momok
di negeri ini, Badan Nasional Pencegahan Terorisme (BNPT) pun terus
menggencarkan kewaspadaan terhadap dua hal tersebut.

Karena itu jaringan BNPT di tiap daerah yaitu Forum Koordinasi
Pencegahan Terorisme (FKPT) terus memperkuat koordinasi dan komunikasi
dengan stakeholder guna menangkal kemungkinan munculnya tindakan
radikalisme, terlebih terorisme.

Untuk itu, Ketua FKPT Kalsel Aliansyah Mahadi aktif turun ke daerah
untuk memperkuat sinergi dengan stakeholder terkait. Selasa
(17/10/2023), Aliansyah Mahadi melakukan kunjungan ke Tala dan bertemu
berbagai elemen yaitu perwakilan dari pengurus Muhammadiyah, Nahdlatul
Ulama (NU), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Kementerian Agama
(Kemenag), dan PWI Tala. Pertemuan berlangsung sekitar satu jam di
aula kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Tala di
kawasan Jalan A Syairani, Pelaihari.

Dikutip dari banjarmasinpost.co.id, ada pertemuan tersebut FPKT Kalsel
melakukan sosialisasi dan membagikan kuisioner Indeks Risiko Terorisme
kepada lima pihak tersebut. Diskusi singkat juga dilakukan pada
pertemuan singkat yang juga dihadiri Sekretaris Badan Kesbangpol Tala
Yusriansyah tersebut.

Beberapa informasi dan saran pendapat dilontarkan peserta pertemuan
tersebut. Di antaranya tentang perlunya pencermatan terhadap grup
social chat tertentu dengan intensitas obrolan intens yang kerap
terjadi perdebatan sengit terkait perbedaan pandangan politik yang
mengarah pada kerentanan gesekan sosial.

Pada kondisi seperti itu admin grup mesti diberi pencerahan agar
memahami peran dan tanggungjawab sehingga dapat menjadi wasir. Selain
itu juga dapat menyaring informasi atau unggahan anggota group yang
berisifat provokatif, apalagi informasi hoaks.

Pasalnya saat ini grup-grup social chat telah menjelma menjadi ruang
komunikasi publik yang efektif dan intens pada era kemajuan teknologi
informasi saat ini. Apalagi adakalanya sejumlah grup social chat
beranggotakan hingga ratusan orang.

Aliansyah mengatakan pihaknya mengapresiasi masukan dan saran
tersebut. Hal itu menunjukkan kepedulian besar terhadap
potensi-potensi kerentanan sosial di tengah masyarakat. Pihaknya
mengharapkan kuisioner yang telah dibagikan dapat diisi secara apa
adanya sehingga menjadi bahan penting untuk analisis terhadap
potensi-potensi kerentanan radikalisme dan terorisme.

“Kami harapkan Hari Kamis kuisioner tersebut sudah dapat diserahkan ke
Badan Kesbangpol Tala,” tandas Aliansyah.