Penajam Paser Utara – Polres Penajam Paser Utara (PPU) berupaya
mencegah munculnya paham radikalisme di Kabupaten Penajam Paser Utara,
Kalimantan Timur. Untuk itu, upaya pencegahan gencar dilakukan, agar
tidak menyusup masuk ke tengah-tengah masyarakat. Penyuluhan pun mulai
diberikan, kepada siswa SMA 05 Penajam Paser Utara.
Hal itu sebagai langkah awal, mencegah adanya paham radikalisme serta
intoleransi dan anti Pancasila dikalangan anak muda.
Demikian dipaparkan oleh Kapolres Penajam Paser Utara, AKBP Hendrik
Eka Bahalwan melalui KBO Sat Binmas Polres Penajam Paser Utara, Iptu
Widodo. Dia mengungkapkan bahwa anak muda umumnya rentan terkena paham
radikalisme, apabila tidak segera diberikan pemahaman sejak dini.
Umumnya mereka akan dengan mudah menerima informasi, baik secara
langsung maupun melalui media sosial.
“Kita mulai penyuluhan dari kalangan pelajar, mereka rentan menerima
informasi karena perkembangan teknologi,” ungkapnya pada Senin
(25/9/2023).
Ia juga menjelaskan bahwa kalangan anak sekolah juga belum banyak
mengenali tentang paham radikalisme tersebut. Dikhawatirkan secara
tidak sadar mereka tergabung ke dalam komunitas tertentu, yang
mengandung unsur radikalisme.
Untuk itu, mereka diminta untuk lebih selektif, dan melaporkan kepada
pihak kepolisian apabila menyadari hal tersebut.
“Jangan ragu untuk melapor, karena jika sudah bergabung itu akan sulit
untuk menarik diri,” jelasnya.
Paham radikalisme ini, kata Iptu Widodo, berdampak buruk bagi
persatuan dan kesatuan, karena bisa mengundang perpecahan di tengah
masyarakat.
“Untuk itu harus diantisipasi sejak dini,” pungkasnya.
Tidak hanya di kalangan pelajar, Polres Penajam Paser Utara juga
gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat umum, melalui jajaran
bhabinkamtibmas.