Pandeglang – Pelajar yang notabene generasi muda menjadi sasaran empuk
penyebaran terorisme dan radikalisme. Karena itu, pelajar harus terus
diberikan sosialisasi terkait bahaya terorisme dan radikalisme agar
mereka memilki imunitas dalam melawan virus jahat tersebut.
Hal itulah yang dilakukan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT)
Provinsi Banten dengan mensosialisasikan pencegahan terorisme dan
radikalisme ke sekolah untuk mengantisipasi paham yang bertentangan
dengan agama dan hukum negara.
“Kita berharap dengan sosialisasi pencegahan terorisme dan
radikalisme agar pelajar tidak terpapar paham yang menyesatkan,” kata
Ketua FKPT Provinsi Banten KH Amas Tadjuddin di SMAN 11 Pandeglang,
Rabu (20/9/2023).
Kegiatan sosialisasi pencegahan terorisme dan radikalisme ini
menggandeng Dinas Pendidikan Kabupaten Pandeglang dan Badan Kesatuan
Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Banten.
Ia mengatakan anak -anak muda usia sekolah banyak yang terpapar paham
menyesatkan sehingga perlu adanya pembekalan nilai kebangsaan dan
keagamaan. Bahkan, para pelaku terorisme dan radikalisme menyebarkan
melalui media sosial.
“Kami menggelar sosialisasi ini dengan mengusung tema ‘Sekolah Sebagai
Mitra FKPT dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme,” kata Amas
Tadjuddin .
Menurut dia, selama ini informasi yang berkembang bahwa gerakan
terorisme dan radikalisme kerapkali diarahkan kepada agama Islam.
Padahal, ajaran Islam sebagai agama rahmatan lil alamin atau penuh
kasih sayang di seluruh alam Selain itu, perbuatan terorisme dan
radikalisme hingga melakukan pembunuhan adalah haram dan dosa besar.
“Saya kira semua agama mana pun tidak mengajarkan kekerasan,” katanya.
Sementara itu, Kepala SMAN 11 Pandeglang Siti Mulyawati mengatakan
pihaknya menyambut positif sosialisasi pencegahan terorisme dan
radikalisme oleh FKPT Provinsi Banten.
“Kami berharap dengan kegiatan sosialisasi pencegahan terorisme dan
radikalisme agar pelajar tidak terpapar paham sesat yang bertentangan
dengan norma agama dan hukum negara,” katanya.