Jakarta – Mahasiswa berpotensi menjadi target penyebaran paham radikal terorisme dan separatism. Oleh karena itu mahasiswa perlu membentengi diri agar imun terhadap paham kekerasan tersebut. Selain itu, dengan memiliki benteng kuat, mahasiswa juga dapat mengambil peran untuk menjadi agen perubahan di masyarakat melalui media sosial yang dimiliki.
Hal itu dikatakan Kasubdit Kontra Propaganda Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Kolonel Sus Solihuddin Nasution, M.Si, saat menjadi narasumber Pembinaan Komunikasi Sosial Cegah Tangkal Radikalisme dan Separatisme dengan tema Ideologi Pancasila sebagai Benteng Radikalisme dan Separatisme di Aula Graha Mapusziad, Mabes TNI AD Jakarta, Kamis (16/3/2023).
“Mahasiswa berpotensi menjadi agen kontra propaganda, garda terdepan dalam rangka pencegahan terorisme melalui media sosial, Mahasiswa dapat memasukkan paham persatuan bangsa dan moderasi beragama lewat tulisan-tulisan di media sosial,” ucap Kolonel Solihuddin Nasution.
Solihuddin mengungkapkan upaya menangkal paham radikalisme dapat dilakukan dengan menanamkan lima vaksin. Pertama, transformasi wawasan kebangsaan, transformasi moderasi beragama, revitalisasi nilai-nilai pancasila, transformasi akar kebudayaan dan kelima transformasi pembangunan kesejahteraan.
“Lima vaksin tersebut paralel dengan nilai-nilai yang terkandung di dalam Pancasila, UU RI 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI,” ucap Solihuddin.
Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan pembinaan dan pemahaman kepada para mahasiswa agar memiliki ketahanan yang kuat terhadap virus radikal-terorisme dan separatisme.
Dalam acara ini turut hadir Dr. Janedri M. Gaffar, M.Si, Deputi VI Bidang Koordinasi Kesatuan Bangsa Kemenkopolhukam RI, Brigjen TNI Yudianto Putrajaya Waaster Kasad Bidang Tahwil, Komsos dan Bakti TNI, Brigjen TNI Hariyanto Waaster Kasad Bid Wanwil dan Kermater. Serta perwakilan mahasiswa dari beragam universitas diantaranya, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Universitas Muhammadiyah Ahmad Dahlan, Universitas Bayangkara, Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Universitas Katolik Indonesia Atmajaya, Universitas Yarsi, Universitas Kristen Indonesia (UKI), Universitas Borobudur, Universitas Tarumanegara, Universitas Pertahanan.