Bekasi – Mahasiswa dan mahasiswa menjadi salah satu target utama penyebaran radikalisme dan terorisme. Namun sebaliknya, mahasiswa juga berpotensi besar menjadi agen kontra propaganda dalam pencegahan terorisme melalui media sosial.
“Mahasiswa dapat memasukkan paham persatuan bangsa dan moderasi beragama lewat tulisan-tulisan di media sosial,” ujar Kasubdit Kontra Propaganda Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Drs. Solihuddin Nasution, MSi, saat menjadi narasumber Seminar Nasional FORMASI UK (Forum Mahasiswa-mahasiswi Universitas Krisnadwipayana) dengan tema “Strategi Pertahanan dan Keamanaan Nasional dalam Menjaga Keutuhan Kedaulatan NKRI” di gedung pendopo Universitas Krisnadwipayana, Jatiwaringin,Pondok Gede, Bekasi, Senin (6/7/2023).
Solihuddin menambahkan, para mahasiswa juga bisa menggali potensi Indonesia sebagai bangsa yang kaya akan kearifan lokal untuk mencegah penyebaran radikalisme dan ekstrimisme.
Pada kesempatan itu, Solihuddin memaparkan tentang definisi intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Menurutnya, intoleransi adalah sikap tidak menerima sikap politik atau pilihan orang lain.
“Radikalisme adalah paham yang menolak Pancasila dan UUD 1945, sedangkan terorisme merupakan perbuatan yang menggunakan ancaman teror yang menyebabkan kehancuran umat manusia,” kata Solihuddin.
Ia menguraikan, proses radikalisasi dapat terjadi melalui beberapa hal seperti melalui pengajian, indoktrinasi di sosial media dan identifikasi diri dari sisi lemahnya seseorang. Untuk itu, para mahasiswa perlu dibentengi agar tidak terpapar ketika mengikuti sebuah pengajian yang menyeru kepada sikap radikal dan intoleran atau menemukan hal-hal yang bersifat radikal melalui media sosial.
Seminar itu juga menghadirkan Pangdam Jaya Mayjen TNI Untung Budiharto yang juga mantan Sestama BNPT. Diah Turis Kaemirawati S.H.,M.H, dan Dr.Drs. RH. Muchtar HP, B.Ac. SH. MH selaku Dosen Fakultas Hukum, dan dimoderatori oleh Hasan Renyaan, mahasiswa S1 Universitas Krisnadwipayana.
Kegiatan itu diikuti ratusan mahasiswa dan civitas akademik Universitas Krisnadwipayana. Juga hadir pimpinan Unkris yaitu Dr Ir Ayub Muktiono M.SIP, CiQar selaku Rektor berserta jajarannya dan juga Dekan-dekan fakultas.