Purwokerto – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melalui Subdirektorat Bina dalam Lapas, Direktorat Deradikalisasi, terus memperkuat program deradikalisasi dalam Lapas. Kali ini Subdit Bina Dalam Lapas BNPT menggelar Rapat Kerja Identifikasi dan Penilaian Bagi Narapidana Terorisme bersama UPT Lapas wilayah Nusakambangan, Purwokerto dan Cilacap, Senin (13/2/2023).
Kasubdit Bina dalam Lapas, Kolonel (CZI) Roedy Widodo mengungkapkan bahwa rapat kerja ini membahas situasi, permasalahan, ancaman, maupun strategi yang dilakukan untuk menurunkan paham radikal terorisme kepada narapidana tindak pidana terorisme. Karena itu strategi penaggulangan terorisme, termasuk deradikalisasi di dalam lapas perlu dilakukan pendekatan Pentahelix, yakni dengan melibatkan unsur pemerintah, akademisi, dunia usaha, masyarakat dan media.
“Kegiatan ini bertujuan untuk menyempurnakan program deradikalisasi di lembaga pemasyarakatan. Untuk sama-sama mengambil peran tugas di bidang deradikalisasi dalam lapas agar narapidana terorisme tersebut kembali ke NKRI,” ucap Roedy Widodo di Hotel Luminor, Purwokerto (13/2/2023).
Kanit Idensos Satgaswil Jawa Tengah, Densus 88 AT Polri AKBP Bambang Prasetyanto mengungkapkan pentingnya melakukan pemetaan bersama kepada narapidana terorisme di dalam lapas.
“Harus membuat formula bersama,” ucap AKBP Bambang Prasetyanto.
“Jangan sampai keluar lapas, belum NKRI. Karena kalau di dalam lapas masih merah, di luar juga (cenderung) masih merah,” lanjutnya.
Rapat Kerja Identifkasi dan Penilaian bagi Narapidana Tindak Pidana Terorisme di lapas wilayah Nusakambangan Cilacap dan Purwokerto tahun 2023 ini dilakukan pada 13-14 Februari di Hotel Luminor, Purwokerto.
Acara yang berlangsung selama dua hari ini, dihadiri juga oleh Kasubdit Hubungan Antar Lembaga Aparat Penegak Hukum BNPT, Kombes Pol. Slamet Riyadi, perwakilan dari Dirjen Pemasyarakatan Kemenkumham RI, Densus 88 AT Polri, Kementerian Agama Kabupaten Cilacap, serta dihadiri oleh Kalapas wilayah Nusakambangan, Cilacap dan Purwokerto.
Dari kegiatan ini diharapkan para peserta rapat kerja dapat memberikan masukan terhadap profil narapidana terorisme untuk kemudian dapat diberikan rekomendasi dalam rangka upaya pembinaan deradikalisasi yang berkelanjutan.