Makassar – Kaum intelektual atau kalangan berpendidikan menjadi salah satu target penyebaran radikalisme. Karena itu, kaum intelektual harus dilindungi dari ancaman radikalisme.
Hal itulah yang mendasari Universitas Hasanuddin menggandeng Negara Institute menggelar diskusi civitas akademik bertema Ancaman Radikalisme pada Kaum Intelektual ini digelar di Gedung Ipteks Unhas, Kota Makassar, Kamis (09/02/2023).
Diskusi ini juga dihadiri oleh Islah Bahrawi sebagai pembicara atau narasumber dan Direktur Eksekutif dari Nagara Institute Akbar Faizal yang hadir di tengah-tengah mahasiswa Unhas.
Islah Bahrawi yang bertindak sebagai narasumber ini juga mengatakan bahwa semua agama secara historis mengalami dekadensi mengalami kemunduran ketika dia tersentuh ajaran-ajaran yang bersifat radikalisme.
“Radikalisme ini cenderung negatif karena dia kemudian jadi satu gerakan-gerakan yang sifatnya ekslusif ini yang kemudian menjadi permasalahan di semua agama,” jelas
“Ketika kaum intelektual ini masih independen, atau bergerak dengan ilmu pengetahuan, maka kaum intelektual bisa memajukan ilmu pengetahuan dan islam,” lanjutnya.
Dia juga menjelaskan bahwa ketika kaum intelektual di dalam Islam itu betul-betul Berdiri dalam entitas keilmuan dalam gerakan-gerakan ilmu pengetahuan ini justru berkolaborasi dan berinteraksi dengan berbagai keilmuan lintas bangsa dan iman.