Sleman – Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengaku kaget ada warganya yang ditangkap karena kasus terorisme. Karena itu, bupati mengimbau masyarakat tidak terprovokasi dan terus memperkuat toleransi antar umat beragama.
“Harapan saya warga lain tak terprovokasi atau terpengaruh sama pandangan atau paham radikal itu,” ujar Bupati Kustini.
Menurutnya, pandangan tentang radikalisme bisa saja diterima oleh masyarakat yang tidak paham. Karenanya, guna mengantisipasi berkembangnya paham radikal, pihaknya meminta agar semua stakeholder terkait agar memperkuat sosialisasi dan pemahaman bahaya radikalisme di setiap kelompok masyarakat.
“Seluruh masyarakat harus waspada dan menyosialisasikan model keagamaan yang mengedepankan toleransi. Dan, mengajak pada kedamaian karena toleransi itu yang diajarkan oleh Rasulullah,” terangnya.
Kustini menegaskan, toleransi adalah ajaran dalam Islam. Sehingga, masyarakat, khususnya yang tinggal di Sleman, memahami arti toleransi dalam beragama.
“Kasus ini (penangkapan terduga teroris) menjadi perhatian kami. Maka pemahaman akan toleransi di masyarakat harus tinggi. Termasuk, menjauhi pandangan radikalisme dalam bentuk apapun,” ucapnya.
Apalagi, lanjut Bupati, masyarakat Sleman sangat beragam dan bisa disebut Indonesia mini. “Maka perlu penguatan kembali tentang toleransi untuk merawat keberagaman Sleman sebagai rumah bersama,” imbuh Kustini.
Diketahui, Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap terduga teroris di wilayah Pandowoharjo, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Minggu (22/1/2023). Terduga teroris yang ditangkap berinisial AW.