Jakarta – Tahun baru 2023 menjadi momentum yang tepat untuk merawat dan memperkuat toleransi antarsesama. Ini penting dalam memperkokoh persatuan dan perdamaian bangsa.
“Tahun baru momentum yang tepat untuk merawat toleransi antarsesama, mengingat Indonesia adalah negara dengan beragam perbedaan, baik suku, agama, ras, dan golongan,” kata Akademisi dari UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN SAIZU) Purwokerto Muridan dikutip dari Antara, Senin (2/1/2022).
Dia mengatakan beragam perbedaan tersebut seyogyanya harus menjadi kekuatan dalam rangka mendukung pembangunan bangsa.
“Perbedaan harus menjadi kekuatan, bukan sebaliknya menjadi media disintegrasi bangsa. Salah satu cara yang dapat ditempuh oleh seluruh lapisan masyarakat adalah dengan merawat dan menguatkan toleransi antarsesama,” katanya.
Menurut dia, untuk membangun toleransi diperlukan kesadaran bersama bahwa setiap individu harus dapat menghargai, menghormati, menyayangi, mengasihi, dan melindungi sesama.
“Toleransi di Indonesia jika dirunut dari sejarahnya, ternyata sudah menjadi tradisi dan budaya. Dengan demikian sudah menjadi tugas seluruh masyarakat untuk selanjutnya menjaga, merawat dan memperkuatnya,” katanya.
Dia juga mengatakan bahwa masyarakat harus terus memperkuat budaya saling menolong dan berbagi.
“Terutama untuk membantu sesama warga yang sedang mengalami kesusahan dan mengalami musibah, misalkan membantu warga yang menjadi korban atau terdampak bencana alam” katanya.
Dengan demikian, tahun baru 2023 harus dimanfaatkan untuk memperkuat toleransi antarsesama dengan mengedepankan sikap saling menghargai, mencintai, menyayangi, dan mengasihi.
“Mari jadikan tradisi saling berbagi, saling menolong, dan saling menguatkan tanpa melihat suku, ras, agama dan golongan,” ucap Muridan.
Dia juga mengatakan bahwa momentum tahun baru 2023 perlu dimanfaatkan masyarakat untuk terus bahu-membahu membantu pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19 yang belum berakhir.
“Untuk itu harus saling berbagi informasi dan saling memotivasi agar setiap individu dapat menjaga prokes dan mengikuti program vaksinasi COVID-19 agar kondisi pandemi di Indonesia akan makin dapat terkendali,” katanya.