Pangkalpinang– Masyarakat khususnya generasi milenial didorong untuk lebih memahami dan memaknai nilai-nilai Pancasila agar terhindar dari paham radikalisme dan intoleransi. Hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober 2022, harus dijadikan momentum dalam pembumian Pancasila
“Kami tidak melihat masalah besar radikalisme di Babel ini, namun tetap diwaspadai melalui sosialisasi, edukasi tentang nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda ini,” kata Penjabat Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Ridwan Djamaluddin di Pangkalpinang, Sabtu (1/10/2022).
Ia mengatakan Hari Kesaktian Pancasila yang jatuh setiap 1 Oktober harus dipahami dan dimaknai oleh generasi muda secara benar, agar generasi penerus bangsa ini tidak mudah dipengaruhi paham-paham yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.
“Kita bersepakat bahwa Pancasila adalah ideologi Bangsa Indonesia. Oleh karena itu, diharapkan masyarakat khusus generasi muda tidak mengikuti paham-paham yang bertentangan dengan Pancasila,” ujarnya.
Menurut dia, dalam perjalanan akhir-akhir ini banyak diskusi, pikiran, dan gerakan bertentangan dengan semangat Pancasila yang bisa memecah persatuan bangsa ini.
“Kami tentunya mendukung diskusi dan pemikiran-pemikiran Pancasila sebagai sesuatu penghayatan untuk memperkuat nilai-nilai yang terkandung pada Pancasila,” katanya.
Sebaliknya, kata dia, pemerintah akan memerangi gerakan-gerakan yang bertentangan dengan semangat Pancasila, karena Pancasila sudah menjadi kesepakatan nasional dan sejak bangsa ini didirikan Pancasila sudah disepakati sebagai ideologi negara.
“Kami terus waspada dan memberikan sosialisasi serta kegiatan-kegiatan yang lebih melibatkan masyarakat, sehingga tercipta sikap toleran, saling menghargai di masyarakat di era milenial ini,” katanya.