Semarang – Radikalisme dan terorisme menjadi momok yang mengancam persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Langkah-langkah pencegahan penyebaran paham-paham tersebut terus dilakukan, termasuk pelibatakan seluruh stake holder dan berbagai lapisan masyarakat.
Hal itulah yang mendasari Pemerintah Provinsi (Pemprov) membuka Pusat Layanan Cegah Terorisme sebagai wadah pelibatan masyarakat agar terlibat aktif dalam pencegahan radikalisme terorisme.
“Namanya pusat pelayanan, jadi semua masyarakat bisa terlibat memberikan informasi dan aduan, juga sosialisasi kepada masyarakat. Ini sebagai sarana kita bersama ikut berperan mencegah radikalisme,” ujar Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno, di sela peresmian Pusat Pelayanan Cegah Terorisme, di Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jateng, Senin (31/10/2022).
Sekda mengatakan, keberadaan call center Pusat Pelayanan Cegah Terorisme yang diinisiasi Kesbangpol Jateng itu, diharapkan dapat mendeteksi dini bahaya laten radikalisme dan terorisme. Sekaligus, sebagai upaya pemerintah bersama berbagai pihak, untuk mengetahui dan mengatasi percikan-percikan paham radikalisme.
Menurutnya, terorisme dan radikalisme ibarat percikan-percikan api yang harus segera dimatikan, karena jika dibiarkan, percikan api kecil akan semakin membesar kemudian membakar. Sehingga pemerintah dan semua unsur masyarakat harus waspada terhadap terorisme dan radikalisme.
“Paham radikalisme masih menjadi tantangan bersama, karena radikalisme seperti percikan-percikan api. Sehingga jika kita tidak waspada, maka percikan akan semakin melebar dan membakar semuanya,” kata Sumarno.
Ditambahkan, keberagaman yang ada di Indonesia, termasuk keberagaman suku, agama, ras, bahasa, dan sebagainya, bukan sebagai pemecah persatuan dan kesatuan bangsa, namun menjadi kekuatan besar NKRI. Seperti halnya Sumpah Pemuda yang diperingati setiap 28 Oktober, para pejuang dan berbagai unsur masyarakat di Indonesia terlibat dalam momen bersejarah tersebut.
“Ini yang perlu kita ajarkan lagi untuk mengingatkan teman-teman semua dan masyarakat Jateng, tentang satu kesatuan kebhinnekaan adalah keniscayaan. Kita memang bhinneka, tetapi itu menjadi kekuatan besar kita,” tandasnya.
Usai meresmikan ruang Pusat Pelayanan Cegah Terorisme, sekda menyampaikan keynote speaker pembentukan jejaring sindikasi konten positif cegah terorisme Jateng Gayeng dengan tema “Indonesia Damai Tanpa Narasi Radikalisme, Hoaks dan Politik Identitas”.