Manokwari – Generasi muda adalah calon-calon pemimpin bangsa di masa depan. Karena itu, generasi muda wajib berperan aktif dalam pembangunan bangsa dan menjaga negara dari berbagai ancaman perpecahan seperti intoleransi, radikalisme, dan terorisme. Pun di era canggih dan media sosial, generasi muda wajib ikut melawan penyebaran intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
“Para pemuda bisa berperan aktif dan semangat untuk menjadi bagian garda terdepan dalam menyebarkan pesan-pesan perdamaian, cinta tanah air, dan toleransi demi untuk mewujudkan Indonesia yang harmoni,” ujar Deputi Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Mayjen TNI Nisan Setiadi, SE, di Manokwari, Selasa (8/11/2022).
Pernyataan itu diucapkan Nisan Setiadi saat mengukuhkan Duta Damai Dunia Maya Regional Papua Barat di Hotel Aston Niu, Manokwari, Papua Barat. Duta Damai Dunia Maya Regional Papua Barat terdiri dari 50 anak muda yang terdiri dari blogger, desain komunikasi visual, dan IT
Menurutnya, keberadaan Duta Damai Dunia Maya merupakan implementasi kebijakan Pentahelix (multipihak) dalam pencegahan radikalisme dan terorisme. Kebijakan Pentahelix dilakukan BNPT untuk terus berkomitmen dan konsisten mengajak seluruh komponen masyarakat baik pemerintah, akademisi, komunitas, dunia usaha, dan media, untuk bersama-sama terlibat serta berpartisipasi dalam pencegahan intoleransi, radikalisme, dan toleransi.
“Pembentukan duta damai dunia maya merupakan salah satu bentuk sinergi dan kolaborasi BNPT dengan komunitas generasi muda dalam rangka memberikan edukasi dan literasi media dalam meningkatkan daya tangkal masyarakat dari intoleransi, radikalisme, dan terorisme,” terang Nisan.
Selain Duta Damai Dunia Maya, lanjutnya, BNPT juga telah membentuk Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (BNPT) di Papua dan Papua Barat. FKPT ini terjadi dari stakeholder daerah, tokoh agama, tokoh ada Papua, dalam membangun kerukunan dan perdamaian.
“Ini adalah upaya BNPT untuk membangun Indonesia umumnya, dan Papua Barat khususya agar lebih rukun dan damai untuk Indonesia harmoni. Duta Damai Dunia Maya Papua Barat ini merupakan investasi besar untuk membangun tanah Papua Barat.
Duta Damai Dunia Maya Regional Papua Barat ini merupakan yang ke-18 di seluruh provinsi di Indonesia. Sebelumnya Duta Damai Dunia Maya BNPT sudah tersebar di 17 Provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Nusa Tenggara Barat, dan Papua.
Mantan Danpussenarhanud TNI-AD ini mengungkapkan, keberadaan Duta Damai Dunia Maya ini sangat penting. Pasalnya, di tengah perkembangan teknologi komunikasi dan informasi, internet telah membentuk lingkungan sosial baru, terutama dengan keberadaan media sosial.
Ia mengungkapkan, bahwa keberadan banyak hal positif dan edukatif di jejaring internet. Tetapi sebaliknya dunia internet menjadi ladang subur konten-konten negatif bernuansi provokatif, hasutan, hate speech, hingga intoleransi, radikalisme, dan terorisme.
“Bukan hal baru bahwa kelompok radikal terorisme telah memanfaatkan perkembangan teknologi informasi sebagai sarana propaganda, indoktrinasi, dan rekrutmen. Banyak fakta dan aksi terorisme dilakukan anak muda akibat terpapar paham radikal terorisme di dunia maya,” ungkap Nisan.
Karena itulah, melalui pembentukan Duta Damai Dunia Maya ini, BNPT mengajak generasi muda untuk bersama-sama melakukan pencegahan dan perlawanan terhadap berbagai propaganda radikalisme dan terorisme. Juga untuk melindungi anak-anak muda lainnya agar tidak terpapar dari paham-paham yang bertentangan dengan ideologi Pancasila itu.
Nisan optimis dengan terbentuknya Duta Damai Papua Barat ini bangsa Indonesia akan terus tumbuh, kuat, dan hebat dengan generasi muda cerdas, berwawasan kebangsaan tinggi, dan memiliki kepedulian terhadap lingkungan masyarakat, bangsa, dan negara.
“Saya berharap kehadiran Duta Damai Dunia Maya Regional Papua Barat ini akan menambah amunisi dan optimism kita untuk membanjiri dunia maya dengan konten-konten perdamaian, kebangsaan, kebhinnekaan, dan toleransi,” harapnya.
Kedepannya, selain menyebarakan pesan dan konten perdamaian baik online maupun offline, Duta Damai Provinsi Papua Barat dapat melakukan sinergi dan kolaborasi dengan stakeholder setempat seperti FKPT, Forkompimda, dan komunitas perdamaian lainnya di Papua Barat.
Sementara Ketua Panitia Pelaksana Pembentukan Duta Damai Dunia Maya Regional Papua Barat, Kolonel Pas. Drs. Sujatmiko menjelaskan, pelatihan itu berlangsung selama empat hari dengan diikuti 50 peserta. Mereka berasal dari beberapa perguruan tinggi dan organisasi kepemudaan di Papua Barat.
Untuk bisa menjadi Duta Damai Dunia Maya, para peserta harus lebih dulu melalui tahap seleksi berupa wawancara wawasan kebangsaan, skill, dan dedikasi dalam menyebarakan perdamaian di dunia maya dan dunia nyata.
Selama pelatihan mereka digembleng membuat konten damai berupa tulisan, meme, infografis, video pendek.Selain itu, para peserta juga dibekali pendalaman materi pencegahan radikal terorisme melalui pendekatan keagamaan, kearifan lokal, dan nasionalisme.
“Duta Damai Dunia Maya merupakan penggerak perdamaian bersama BNPT, Pemda, dan stake holde di daerah dalam kampanye perdamaian melaui online dan offline. Mereka diharapkan bisa memperkuat jejaring di daerah masing-masing dalam menyebarkan perdamaian,” kata Kepala Sub Direktorat Kontra Propaganda BNPT ini.