JAKARTA – Nahdlatul Ulama (NU) merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia, dengan jumlah anggotanya yang mencapai sekitar 85 juta orang. Wakil Presiden Jusuf Kalla, menyebut NU punya tanggung jawab untuk menyelesaikan masalah bangsa.
Dalam sambutannya di acara pelantikan pengurus Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (5/9/2015), Jusuf Kalla mengatakan saat ini perjuangan NU bukan lagi berperang seperti masa kemerdekaan. Saat ini perjuangan NU harus nya dilakukan dengan membantu permasalahan pembangunan.
“Karena itu NU ke depan bukan hanya soal salawat, istigosah, tapi kita istigosah tentang kemakmuran, bekerja keras di pertanian, perdagangan. Itu cara kita menghadapi tantangan,” katanya.
Partisipasi NU bisa diberikan salah satunya melalui pengawalan dana desa, yang sudah dianggarkan sebesar sekitar 20 triliun untuk tahun ini. Dana tersebut sebagian besarnya masih tersendat, dan butuh pengawasan dari banyak pihak untuk penyalurannya.
Wapres menyinggung saat ini terjadi peperangan di negara-negara Islam. Indonesia sebagai negara Islam terbesar masih relatif lebih aman. Jusuf Kalla mengatakan NU harus mengambil peran dalam menjaga kerukunan antar umat beragama, dan mengantisipasi berkembangnya paham radikalisme.
“Memang hari-hari ini bangsa dimanapun di dunia tantangannya radikalisme, itu lah yang jadi tantangan kita juga,” jelasnya.
Berkembangnya organisasi seperti Islamic State of Iraq dan Syria (ISIS), juga dikarenakan radikalisme. Selain dengan cara berdakwah, mengantisipasi paham tersebut juga bisa dilakukan dengan membantu pemerintah mengatasi masalah kemakmuran.
“Saya mengharapkan partisipasi dan dukungan dan kerjasama. Semua tergantung usaha kita. Masa tangan di bawah harus kita akhiri,” tandasnya.
Sumber : Tribunnews.com