Berlin – Penyelidik Jerman dilaporkan melakukan penggeledahan rumah terhadap dua orang yang terkait dengan pelaku serangan teror pada November di Wina, Rabu (7/7) waktu setempat. Jaksa mengatakan kedua tersangka adalah anggota gerakan ekstrimisme dan diidentifikasi sebagai kerabat penyerang.
Pihak berwenang menggerebek rumah mereka tapi tidak ada penangkapan yang dikonfirmasi. Pencarian yang melibatkan pasukan khusus terjadi di distrik barat Osnabruck dan distrik pusat Kassel.
Kedua pria itu adalah seorang warga Jerman dan seorang warga Kosovar. Keduanya dituduh mengetahui rencana serangan teror di pusat ibu kota Austria yang menewaskan empat orang.
Pelaku yang diidentifikasikan bernama Kujtim Fejzulai merupakan seorang warga Austria berusia 20 tahun yang juga berkewarganegaraan Makedonia Utara.
“Kedua tersangka berhubungan dekat dengan pelaku melalui jejaring sosial,” kata pihak berwenang dikutip dari laman Euro News, Kamis (8/7).
Kantor kejaksaan juga menjelaskan kedua pria itu pergi ke Wina untuk mengunjungi penyerang selama beberapa hari pada Juli tahun lalu dan bermalam di apartemennya. “Mereka bertemu dengan orang lain dari gerakan ekstrimisme di Austria dan Swiss,” tulis sebuah pernyataan jaksa.
Pihak berwenang juga mengatakan DNA milik kedua pria itu ditemukan pada senjata yang digunakan dalam serangan Wina. Kelompok itu memiliki keyakinan ekstrimisme yang sama.
Kedua pria dilaporkan juga menghapus beberapa pesan yang mereka tukarkan dengan penyerang untuk menutupi koneksi mereka. Sebanyak lima belas orang sejauh ini telah ditangkap dari serangan di Wina.
Austria telah mengakui bahwa kesalahan yang tidak dapat ditoleransi telah dibuat dalam penanganan intelijen terhadap Fejzulai. Dia telah dibebaskan dari penjara kurang dari setahun sebelumnya.