Moskow – Pengadilan Rusia menyatakan, kelompok-kelompok yang terkait dengan tokoh oposisi Alexei Navalny sebagai kelompok ekstremis dan melarang organisasi itu beraktivitas di Rusia.
Dengan adanya label ekstremis tersebut, orang-orang yang terasosiasi dengan Yayasan Navalny untuk Pemberantasan Korupsi (FBK) dan jaringannya di kantor-kantor regional tak bisa mencalonkan diri sebagai pejabat pemerintahan.
Selain itu, label itu mengindikasikan seluruh aktivis yang pernah bekerja dengan organisasi tersebut, seluruh donatur, dan mereka yang memiliki materi FBK dapat dituntut dan dipenjara.
“Organisasi-organisasi ini tak hanya menyebarkan informasi yang menghasut kebencian dan permusuhan terhadap pemerintahan, tetapi juga melakukan aksi-aksi ekstremis,” ujar juru bicara untuk jaksa, Alexei Zhafyarof, dikutip dari Aljazeera, Kamis (9/6).
Selain FBK, Rusia sebelumnya sudah menetapkan hingga 30 organisasi lain sebagai ekstremis, seperti Al-Qaeda, Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), dan Saksi Yehova.
Keputusan pengadilan itu mengakhiri segala perjuangan Navalny dalam membangun jaringan politik luas untuk menantang kepemimpinan Presiden Rusia, Vladimir Putin, yang telah berkuasa sejak 1999 baik sebagai presiden maupun perdana menteri.