Jakarta – Akademisi politik Philipus Ngorang menilai bahwa Sekretaris Umum FPI Munarman memiliki kekuasaan yang tinggi dalam kegiatan pengambilan sumpah (pembaiatan) kepada ISIS. Menurut Ngorang, posisi Munarman sebagai petinggi ormas Islam berperan penting sebagai aktor intelektual.
“Sementara, yang di lapangan itu hanya sebagai suruhan saja. Orang di lapangan juga melakukan beberapa hal karena sudah dipengaruhi aktor intelektual tadi,” ujarnya dikutip dari laman GenPI.co, Kamis (29/4/2021).
Ngorang mengatakan bahwa tanpa bicara apa pun, kehadiran Munarman saja sudah bisa mempengaruhi para anggota di lapangan.
“Karena dia itu aktor, tokoh, petinggi. Dia hadir saja, tanpa bicara, sudah bisa mempengaruhi orang,” katanya.
Pengajar di Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie itu menegaskan bahwa Munarman adalah orang yang berpengaruh, sehingga penangkapan terhadap dirinya adalah hal yang wajar.
“Posisi dia sebagai sekretaris umum FPI itu yang mempengaruhi banyak orang untuk melakukan sebuah kegiatan,” tegasnya.
Terutama, lanjut Ngorang, jika kegiatannya itu adalah pengambilan sumpah untuk setia kepada ideologi selain Pancasila dan Munarman turut berpartisipasi dalam pembaiatan itu.
“Oleh karena itu, sangat besar pengaruh Munarman dalam pengambilan sumpah kepada ISIS itu,” tukasnya.