BEIRUT – Kelompok ISIS kembali menghancurkan kuil kuno di kota bersejarah Palmyra, Suriah. Kali ini yang disasar bahan peledak ISIS pada Minggu (30/8/2015) adalah kuil berusia 2.000 tahun bernama Kuil Bel.
“Kelompok teroris itu telah menghancurkan beberapa bagian dari Kuil Bel, dalam upaya menghapus identitas bersejarah dari kota ini,” seorang aktivis setempat, Ahmed Alwan, melaporkan pada ARA News.
Kerugian akibat rusaknya kuil tersebut serta seberapa parah kerusakannya belum dapat dipastikan oleh Kementerian Kebudayaan Suriah.
Meledaknya Kuil Bel ini terjadi hanya berselang seminggu setelah ISIS menghancurkan kuil Baal Shamin, yang sama-sama berlokasi di kota Palmyra dan berusia sekitar 2.000 tahun. Kuil tersebut menjadi satu dari sejumlah bangunan bersejarah yang terdaftar di UNESCO.
Dikatakan oleh Wall Street Journal, penghancuran kuil-kuil bersejarah oleh militan ISIS ini kerap memicu kekhawatiran akan bahaya yang mengancam keamanan artefak dan peninggalan bersejarah yang melimpah di kota tersebut.
Apalagi setelah ISIS belum lama ini juga memenggal seorang arkeolog yang selama 50 tahun terakhir ini mengurus artefak berharga dan museum di Suriah, yaitu Khalid Asaad, karena pria itu menolak ketika ditanyai ISIS soal keberadaan artefak berharga yang sudah disembunyikan olehnya dan pemerintah Suriah.
“Upaya menghancurkan simbol-simbol yang mewakili keberagaman kebudayaan Suriah menunjukkan bahwa serangan itu memang disengaja untuk menarik masyarakat Suriah untuk mempelajari identitas dan sejarah peradaban masyarakat itu,” demikian pernyataan dari direktur UNESCO Irina Bokova.
Sumber: Tribunnews.com