Sanaa- Serangan bom membombardir rumah warga sipil dekat wilayah pelabuhan strategis Laut Merah, Hodeida, Yaman, Minggu (28/2/2021). Lima warga sipil termasuk seorang anak tewas dalam serangan itu.
Pemerintah Yaman dan pemberontak Houthi saling menyalahkan atas serangan dahsyat di lokasi yang dikuasai Houthi tersebut.
“Lima warga sipil, termasuk seorang wanita dan seorang anak, tewas dalam serangan bom mortir di kediaman mereka oleh Houthi,” kata seorang pejabat militer pemerintah seperti dilansir AFP, Minggu (28/2/2021).
Membantah tuduhan itu, Houthi turut angkat bicara. Menurut kantor berita yang dikelola pemberontak, Saba, ledakan itu disebabkan dua serangan udara oleh koalisi pimpinan Arab Saudi, yang ikut campur dalam perang pada 2015 untuk mendukung pemerintah Yaman.
Hodeida, yang terletak sekitar 145 kilometer (90 mil) barat daya ibu kota Sanaa yang dikuasai pemberontak, adalah pintu gerbang jalur kehidupan untuk logistik makanan, bahan bakar, dan bantuan kemanusiaan.
Peringatan juga disampaikan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bulan lalu, dengan mengatakan ribuan warga sipil Yaman berada dalam risiko di provinsi Hodeida barat setelah pertempuran meningkat.
Pada Januari lalu, Houthi bertempur dengan pasukan pro-pemerintah di selatan pelabuhan dalam beberapa bentrokan terberat sejak gencatan senjata yang dirundingkan PBB pada 2018.
Serangan terjadi di tengah kondisi pertempuran sengit di wilayah Marib, sekitar 120 kilometer (75 mil) timur Sanaa, ketika pasukan Houthi berusaha untuk merebut kendali atas benteng terakhir pemerintahan disana.
Houthi juga meningkatkan serangan drone dan rudal di Arab Saudi, termasuk serangan rudal gagal di Riyadh pada Sabtu (27/2/2021).
Konflik Yaman telah merenggut puluhan ribu nyawa dan jutaan orang mengungsi. Menurut PBB, konflik Yaman disebut sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.